Oslo (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Norwegia sepakat meningkatkan kerja sama bilateral dan global, seperti bidang energi, perdagangan, politik, dialog antarperadaban serta pengurangan jumlah kematian pada anak-anak. Kesepakatan itu tercapai dalam pertemuan empat mata antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri (PM) Norwegia Jens Stoltenberg di Kantor PM lantai 17 di Oslo, Rabu pagi waktu setempat. Pada saat yang bersamaan, delegasi Indonesia yang terdiri atas Menko Perekonomian Boediono, Menko Politik Hukum dan Keamanan Widodo AS, serta Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaloeddin, Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numbery, mengadakan pertemuan dengan delegasi Norwegia. Pengukuhan kerja sama bidang energi kedua negara, ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara PT Pertamina dengan Statoil yang masing-masing diwakili oleh Dirut Pertamina Ari Soemarno dan President and CEO Statoil Helge Lund. Minyak bumi adalah sumber penghasilan utama Norwegia sekaligus merupakan pengekspor minyak ketiga terbesar di dunia. Produksi minyak Norwegia selama periode 2005-2006 mencapai 2,97 juta barel per hari. Dalam bidang sosial politik, seperti yang diungkapkan Presiden Yudhoyono dalam jumpa pers bersama, kedua negara menekankan kepentingan kerja sama global dalam mengatasi berbagai ancaman nasional dan internasional. Sejalan dengan itu, kedua negara sepakat untuk meneruskan memperluas dialog peradaban sebagai upaya mengurangi kesalahpahaman yang kadang menjadi sumber konflik. Kedua pemimpin negara juga membicarakan masalah misi perdamaian ke Lebanon. Sementara itu PM Stoltenberg mengatakan, pihaknya bersama Presiden Yudhoyono sepakat untuk meningkatkan kerja sama global dalam mengurangi angka kematian pada anak-anak seperti yang diamanatkan dalam pembangunan milenium. Pada kesempatan yang sama, Presiden Yudhoyono juga menyampaikan rasa terimakasihnya atas bantuan kemanusiaan yang diberikan Norwegia pasca bencana trsunami di Aceh dan gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah (Jateng). Norwegia merupakan negara dono terbesar dalam pembangunnan kembali Aceh dengan sumbangan senilai 37,6 jura dolar AS. Untuk bencana gempa Yogyakarta dan Jateng, Pemerintah Norwegia telah menyiapkan dana senilai 35 juta dolar AS atau setara dengan 20 juta Kroner sebagai bantuan kemanusiaan. Dari jumlah itu, 10 juta Kroner disalurkan melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lima juta Kroner melalui lembaga swadaya masyarakat , lima juta Kroner melalui Palang Merah Norwegia.(*)