Bupati minta pelaku industri funitur berinovasi guna pulihkan ekspor
27 Juli 2024 19:38 WIB
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat membuka Musda HIMKI Sleman Raya secara simbolis dengan melakukan pemukulan gong di Sleman, Sabtu (27/7/2024). ANTARA/HO-Bagian Prokopim Setda Sleman
Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo menyatakan optimistis terhadap sektor industri furnitur di Sleman akan pulih dan semakin berkembang ke depan sehingga mampu menembus kembali pasar ekspor.
"Kondisi perekonomian global yang tengah lesu berdampak pada menurunnya nilai ekspor industri mebel dan kerajinan di Kabupaten Sleman, namun pelaku usaha tetap harus optimistis dan berinovasi guna memulihkan kondisi," kata Kustini pada Musyawarah Daerah (Musda)Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) DPD Sleman Raya di Sleman, Sabtu.
Menurut dia, pemerintah tetap berupaya meningkatkan kembali nilai ekspor salah satunya dengan mendorong inovasi para pengusaha mebel.
"Kuncinya ada pada inovasi. Baik itu pengusaha berskala besar maupun kecil untuk membidik pasar-pasar baru yang potensial," katanya.
Kustini juga mengingatkan pentingnya mengikuti dengan perkembangan zaman, para pelaku usaha juga wajib memanfaatkan teknologi informasi untuk meluaskan jangkauan pasar.
"Digitalisasi dilakukan untuk promosi hingga ke tingkat dunia. Kalau monoton, akan ditinggal di zaman gen Z ini. Tapi, kearifan lokalnya jangan sampai ditinggalkan," katanya.
Bupati Sleman mengaku sangat antusias dengan pelaksanaan Musda HIMKI Sleman Rayaini, karena ini adalah kesempatan yang sangat baik industri furnitur di Sleman untuk menggabungkan kekuatan kreativitas dan teknologi dalam mendorong pertumbuhan industri mebel dan kerajinan.
Sebelumnya Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo membuka secara resmi Musda HIMKI Sleman Raya yang ditandai dengan pemukulan gong.
Baca juga: Pemkab Sleman tampilkan potensi unggulan di Apkasi Otonomi Expo 2024
Baca juga: Bupati Sleman raih penghargaan atas penerimaan negara dari KPP Pratama
"Kondisi perekonomian global yang tengah lesu berdampak pada menurunnya nilai ekspor industri mebel dan kerajinan di Kabupaten Sleman, namun pelaku usaha tetap harus optimistis dan berinovasi guna memulihkan kondisi," kata Kustini pada Musyawarah Daerah (Musda)Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) DPD Sleman Raya di Sleman, Sabtu.
Menurut dia, pemerintah tetap berupaya meningkatkan kembali nilai ekspor salah satunya dengan mendorong inovasi para pengusaha mebel.
"Kuncinya ada pada inovasi. Baik itu pengusaha berskala besar maupun kecil untuk membidik pasar-pasar baru yang potensial," katanya.
Kustini juga mengingatkan pentingnya mengikuti dengan perkembangan zaman, para pelaku usaha juga wajib memanfaatkan teknologi informasi untuk meluaskan jangkauan pasar.
"Digitalisasi dilakukan untuk promosi hingga ke tingkat dunia. Kalau monoton, akan ditinggal di zaman gen Z ini. Tapi, kearifan lokalnya jangan sampai ditinggalkan," katanya.
Bupati Sleman mengaku sangat antusias dengan pelaksanaan Musda HIMKI Sleman Rayaini, karena ini adalah kesempatan yang sangat baik industri furnitur di Sleman untuk menggabungkan kekuatan kreativitas dan teknologi dalam mendorong pertumbuhan industri mebel dan kerajinan.
Sebelumnya Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo membuka secara resmi Musda HIMKI Sleman Raya yang ditandai dengan pemukulan gong.
Baca juga: Pemkab Sleman tampilkan potensi unggulan di Apkasi Otonomi Expo 2024
Baca juga: Bupati Sleman raih penghargaan atas penerimaan negara dari KPP Pratama
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: