Serangan Israel tewaskan warga Palestina di Gaza
4 Maret 2014 06:00 WIB
ilustrasi Warga Palestina membawa jenazah Bilal Eweda, yang menurut petugas medis ditembak oleh pasukan Israel dekat perbatasan, saat upacara pemakaman di Jalur Gaza, Jumat (24/1). (REUTERS/Mohammed Salem)
Kota Gaza (ANTARA News) - Serangan udara Israel di Jalur Gaza utara menewaskan seorang warga Palestina dan mencederai tiga orang lain, Senin, kata seorang pejabat medis di wilayah kantung itu.
Ketua badan pelayanan darurat Ashraf al-Qudra mengatakan kepada AFP bahwa Musaad Alzaneen, yang berusia awal 20-an tahun, tewas dalam serangan terhadap tanah pertanian di dekat kota Beit Hanoun.
Kantor juru bicara militer Israel menyatakan, mereka masih memeriksa laporan tersebut.
Televisi komersial Israel Channel 2 mengatakan, pesawat Israel menyerang skwadron pejuang Palestina yang bersiap-siap menembakkan roket ke seberang perbatasan ke wilayah Yahudi tersebut.
Media Israel sebelumnya melaporkan serangan roket gagal dengan proyektil yang tampaknya tidak mencapai tujuan dan jatuh di wilayah Jalur Gaza.
Jumat, serangan udara Israel menghancurkan sebuah lokasi peluncuran roket di Gaza "untuk melenyapkan ancaman dalam waktu dekat terhadap Israel", kata militer.
Tidak ada korban dalam serangan itu.
Ketegangan di dan sekitar Gaza meningkat setelah masa relatif tenang selama setahun.
Peristiwa besar mematikan terakhir di Gaza terjadi pada 1 November ketika empat pejuang Hamas tewas dan lima prajurit Israel cedera selama operasi militer untuk menghancurkan sebuah terowongan Gaza-Israel.
Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza terlibat dalam perang delapan hari pada November 2012 yang menewaskan 177 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam orang Israel -- empat warga sipil dan dua prajurit.
Kekerasan itu meletus pada 14 November, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel.
Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.
Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai pada 21 November 2012, sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon -- yang tercoreng oleh kekerasan lintas batas yang semakin mematikan antara Israel dan para pejuang di Gaza.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut semakin dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.
Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.
(M014)
Ketua badan pelayanan darurat Ashraf al-Qudra mengatakan kepada AFP bahwa Musaad Alzaneen, yang berusia awal 20-an tahun, tewas dalam serangan terhadap tanah pertanian di dekat kota Beit Hanoun.
Kantor juru bicara militer Israel menyatakan, mereka masih memeriksa laporan tersebut.
Televisi komersial Israel Channel 2 mengatakan, pesawat Israel menyerang skwadron pejuang Palestina yang bersiap-siap menembakkan roket ke seberang perbatasan ke wilayah Yahudi tersebut.
Media Israel sebelumnya melaporkan serangan roket gagal dengan proyektil yang tampaknya tidak mencapai tujuan dan jatuh di wilayah Jalur Gaza.
Jumat, serangan udara Israel menghancurkan sebuah lokasi peluncuran roket di Gaza "untuk melenyapkan ancaman dalam waktu dekat terhadap Israel", kata militer.
Tidak ada korban dalam serangan itu.
Ketegangan di dan sekitar Gaza meningkat setelah masa relatif tenang selama setahun.
Peristiwa besar mematikan terakhir di Gaza terjadi pada 1 November ketika empat pejuang Hamas tewas dan lima prajurit Israel cedera selama operasi militer untuk menghancurkan sebuah terowongan Gaza-Israel.
Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza terlibat dalam perang delapan hari pada November 2012 yang menewaskan 177 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam orang Israel -- empat warga sipil dan dua prajurit.
Kekerasan itu meletus pada 14 November, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel.
Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.
Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai pada 21 November 2012, sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon -- yang tercoreng oleh kekerasan lintas batas yang semakin mematikan antara Israel dan para pejuang di Gaza.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut semakin dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.
Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.
(M014)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: