Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meresmikan pengaliran gas bumi perdana ke Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, yang ditandai dengan pembukaan keran pengaliran ke PT KCC Glass asal Korea Selatan.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan pengaliran gas bumi perdana tersebut merupakan bagian tugas Kementerian ESDM sesuai Perpres Nomor 106 Tahun 2022 tentang Percepatan Investasi Melalui Pengembangan KITB di Provinsi Jawa Tengah.

Menurut dia, Pasal 11 huruf a dan b Perpres 106/2022 menyebutkan Menteri ESDM memfasilitasi dan memastikan percepatan terbangunnya infrastruktur gas, listrik, dan/atau sumber daya energi lain untuk pengembangan KIT Batang.

Selanjutnya, memastikan percepatan pemenuhan kebutuhan gas, listrik, dan/atau sumber daya energi lainnya dengan harga/tarif kompetitif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menunjang terciptanya kawasan industri yang ramah investasi, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

Adapun gas bersumber dari Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru Wilayah Kerja Blora serta Long Term Plan Wilayah Kerja Cepu (Lapangan Cendana-Alas Tua) dan Wilayah Kerja Tuban (Lapangan Sumber-2) melalui proyek strategis nasional (PSN) pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem) tahap 1 ruas Semarang-Batang.

Agus menambahkan dengan memanfaatkan infrastruktur pipa gas Cisem, benefit yang akan didapatkan industri adalah harga gas lebih terjangkau dengan toll fee pengangkutan gas lebih rendah.

Selain itu, memenuhi kebutuhan gas industri, pembangkit listrik, komersial dan rumah tangga serta mengurangi konsumsi LPG 3 kg melalui jaringan gas (jargas) rumah tangga, sehingga menekan subsidi LPG Rp0,21 triliun per tahun dan menghemat devisa dari impor LPG sebesar Rp0,33 triliun per tahun.

"Benefit selanjutnya adalah terjadi penghematan biaya masak LPG ke jargas sebesar Rp0,05 triliun per tahun untuk 300 ribu SR, pendapatan hulu migas Rp0,44 triliun per tahun, dan PNBP iuran BPH Migas sebesar Rp0,006 triliun per tahun," sebut Agus.

Pengaliran gas perdana tersebut dilakukan pada Jumat (26/7/2024) atau hari yang sama saat Presiden Joko Widodo meresmikan operasional KIT Batang, yang direncanakan seluas 4.300 hektare dalam beberapa fase.

Pemerintah menargetkan KIT Batang bisa membuka lapangan pekerjaan untuk 250.000 tenaga kerja.