DKI bekerjasama dengan pelestari budaya untuk kembangkan museum
27 Juli 2024 08:40 WIB
Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi DKI Jakarta menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan perkumpulan pelestari sejarah dan budaya Indonesia, yaitu Indonesia Hidden Heritage Creative Hub (IHHCH) dan European Union National Institute for Culture (EUNIC) Cluster Indonesia. ANTARA/HO-Pemprov DKI Jakarta.
Jakarta (ANTARA) - Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan perkumpulan pelestari sejarah dan budaya Indonesia untuk mengembangkan peran dan fungsi museum di Jakarta.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana di Jakarta, Jumat (26/7) menjelaskan upaya pengembangan tersebut dilakukan melalui riset, pengembangan kegiatan permuseuman dan sejarah.
Selain itu peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) bagi pengelola museum, pemasaran serta pembangunan kemitraan dengan pemangku kepentingan.
Disbud Provinsi DKI Jakarta bersama IHHCH dan EUNIC Cluster Indonesia mendukung upaya pemajuan kebudayaan dan pengembangan museum di Jakarta berstandar internasional. "Kolaborasi ini juga bagian dari penguatan Jakarta sebagai kota global," ujarnya.
Selain dengan "Indonesia Hidden Heritage Creative Hub" (IHHCH) dan "European Union National Institute for Culture (EUNIC) Cluster Indonesia", kolaborasi juga dijalin dengan Komite (International Council of Museums/ICOM), yaitu ICOM INTERCOM (International Committee for Museum Management) dan ICOM MPR (International Committee of Marketing and Public Relation of the International Council of Museums).
Baca juga: Museum Kebaharian luncurkan buku tentang Kepulauan Seribu
Baca juga: Museum Kebaharian kenalkan sosok Ir Djuanda melalui penamaan ruangan
Selanjutnya dengan ICTOP (International Committee for the Training of Personnel) dan ICOMON (International Committee for Money and Banking Museums) untuk menghadirkan kegiatan "International Best Practice Forum on Museum and Heritage Sites Museum Forward" yang akan berlangsung pada 23-26 September mendatang.
Forum internasional itu akan mempertemukan lebih dari 25 praktisi permuseuman dan warisan budaya dari dalam negeri maupun internasional, seperti museum Louvre Abu Dhabi, Prado Museum Spanyol dan museum M+ di Hongkong.
Kegiatan "Museum Forward" akan didukung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta para mitra lainnya di permuseuman dan cagar budaya.
"Kami berharap kolaborasi ini akan menghasilkan hal baik bagi kemajuan pengembangan kegiatan permuseuman dan sejarah di Jakarta," kata Iwan.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana di Jakarta, Jumat (26/7) menjelaskan upaya pengembangan tersebut dilakukan melalui riset, pengembangan kegiatan permuseuman dan sejarah.
Selain itu peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) bagi pengelola museum, pemasaran serta pembangunan kemitraan dengan pemangku kepentingan.
Disbud Provinsi DKI Jakarta bersama IHHCH dan EUNIC Cluster Indonesia mendukung upaya pemajuan kebudayaan dan pengembangan museum di Jakarta berstandar internasional. "Kolaborasi ini juga bagian dari penguatan Jakarta sebagai kota global," ujarnya.
Selain dengan "Indonesia Hidden Heritage Creative Hub" (IHHCH) dan "European Union National Institute for Culture (EUNIC) Cluster Indonesia", kolaborasi juga dijalin dengan Komite (International Council of Museums/ICOM), yaitu ICOM INTERCOM (International Committee for Museum Management) dan ICOM MPR (International Committee of Marketing and Public Relation of the International Council of Museums).
Baca juga: Museum Kebaharian luncurkan buku tentang Kepulauan Seribu
Baca juga: Museum Kebaharian kenalkan sosok Ir Djuanda melalui penamaan ruangan
Selanjutnya dengan ICTOP (International Committee for the Training of Personnel) dan ICOMON (International Committee for Money and Banking Museums) untuk menghadirkan kegiatan "International Best Practice Forum on Museum and Heritage Sites Museum Forward" yang akan berlangsung pada 23-26 September mendatang.
Forum internasional itu akan mempertemukan lebih dari 25 praktisi permuseuman dan warisan budaya dari dalam negeri maupun internasional, seperti museum Louvre Abu Dhabi, Prado Museum Spanyol dan museum M+ di Hongkong.
Kegiatan "Museum Forward" akan didukung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta para mitra lainnya di permuseuman dan cagar budaya.
"Kami berharap kolaborasi ini akan menghasilkan hal baik bagi kemajuan pengembangan kegiatan permuseuman dan sejarah di Jakarta," kata Iwan.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: