Pekanbaru (ANTARA News) - Cuaca cerah berawan dengan jarak pandang (visibilitas) di atas seribu meter mendukung upaya pemadaman kebakaran lahan dengan metode bom air (watter bombing).

Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Posko Tanggap Darurat Kabut Asap Riau di Lapangan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Senin siang, mengatakan tindak bom air segera dilakukan.

Hujan pada Minggu (2/3) malam terjadi di Kota Pekanbaru, Siak dan Kuantan Singgi serta Kota Dumai.

Meski durasinya tidak panjang, kata dia, namun cukup lebat sehingga berpeluang memadamkan sebagian titik kebakaran lahan di sejumlah daerah itu.

Sementara untuk hari ini, demikian Sugarin, cuaca mendukung upaya pemadaman lewat udara dengan metode watter bombing.

"Jarak pandang berada di atas 1.000 meter sehingga dapat ditembus oleh helikopter," katanya.

Beberapa hari sebelumnya, tindakan atau rencana bom air sempat batal dilakukan karena kabut asap hanya menyisakan jarak pandang di bawah seribu meter.

Sementara untuk saat ini, dua helikopter bantuan PT Sinarmas Grup sudah akan melakukan tindakan pengeboman air lewat udara, katanya.

Ketua Tim Satgas Penanggulangan Bencana Kabut Asap, Komandan Korem 031 Wirabima Pekanbaru, Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto mengatakan, saat ini upaya pemadaman udara masih fokus pada kebakaran lahan di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil dan Bukit Batu.

"Satgas Darat juga telah berada di lokasi untuk membaca situasi di lapangan dan melakukan upaya pemadaman," katanya.

(KR-FZR/M019)