Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, mengusulkan Pemprov DKI untuk menyediakan fasilitas pembakaran sampah rendah emisi sebagai solusi karena saat ini perlu anggaran besar hanya untuk memindahkan barang buangan warga itu.

"Sudah waktunya DKI Jakarta membuat tempat pembakaran sampah nol emisi seperti yang ada di Singapura," kata Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Justin Adrian di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, metode pengelolaan sampah dengan cara membuang ke tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) sudah tak layak dilakukan.

Mengingat kata Justin, TPST Bantar Gebang sudah kelebihan kapasitas serta biaya operasional yang cukup mahal hanya untuk memindahkan sampah yang dihasilkan warga Jakarta.

Untuk itu, ia meminta Pemprov DKI menyediakan fasilitas pembakaran sampah rendah emisi sebagai pengelolaan sampah ramah lingkungan di lima wilayah kota Jakarta.

Baca juga: DKI gelar Festival Perahu Cinta Lingkungan
Baca juga: Ekonomi sirkular bisa kurangi biaya operasional angkutan sampah


"Fasilitas itu sudah harus ada per kotamadya. Pemprov DKI harusnya bisa lakukan itu," ujarnya.

Selain itu, kata Justin, fasilitas pengelolaan sampah ramah lingkungan dinilai dapat mengurangi sejumlah permasalahan yang ada, salah satunya yakni biaya transportasi, penurunan jumlah sampah dan pencemaran polusi udara.

“Belum lagi biaya sewa di lokasi, belum lagi masalah kesehatan yang buruk di sana karena polusi udara. Jadi, sebaiknya dibikin pembakaran sampah nol emisi," katanya.

Meski demikian, Justin mengakui bahwa untuk menyediakan fasilitas pengelola sampah ramah lingkungan dibutuhkan pembiayaan yang besar.

Oleh karena itu, ia mengusulkan agar Pemprov DKI Jakarta dapat bekerja sama dengan pemerintah pusat sehingga beban pembiayaannya dapat ditanggung bersama.

Baca juga: DKI tak bisa intervensi harga sampah daur ulang
Baca juga: Tanggapi pulau sampah DKI, KLHK harapkan hanya untuk tampung residu


"Jadi, selama tidak menggunakan metodologi yang modern seperti ini, kita akan terus menghabiskan uang pajak masyarakat melalui angkut sampah yang menghabiskan ratusan miliar per tahun," katanya.

Sebelumnya, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup (LH) Provinsi DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris mengatakan, saat ini DLH DKI Jakarta sedang berupaya mengurangi pengiriman sampah ke TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Pengurangannya ditargetkan mencapai 28 persen pada 2024.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sedang berupaya mengolah sampah agar tidak dibuang ke TPST Bantargebang dengan mendirikan bank sampah.

Selain itu, tempat pembuangan sampah berkonsep kurangi, pakai, dan daur ulang (reduce, reuse, recycle) atau TPS 3R.