KKP: PNBP perikanan tangkap semester I 2024 capai Rp533 miliar
26 Juli 2024 20:40 WIB
Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan Ditjen Perikanan Tangkap KKP Mochamad Idnillah (paling kiri), Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo (tengah), Sekretaris Ditjen Perikanan Budi Daya KKP Gemi Triastutik (paling kanan) dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Jumat (26/7/2024). ANTARA/Sinta Ambar
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari subsektor perikanan tangkap mencapai Rp533 miliar pada semester I 2024 dari target yang dipatok sebesar Rp1,85 triliun hingga akhir tahun.
“Terkait dengan PNBP perikanan tangkap sudah tercapai Rp533 miliar,” ujar Direktur Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan Ditjen Perikanan Tangkap KKP Mochamad Idnillah dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Meski capaian semester I 2024 terhitung jauh dari target, namun secara tahun ke tahun (year on year/yoy) meningkat tajam. Adapun capaian PNBP subsektor perikanan tangkap SDA pada periode yang sama tahun 2023 mencapai Rp42,9 miliar.
Ia juga merinci, PNBP perikanan tangkap non SDA pada semester I 2024 mencapai Rp53,84 miliar atau meningkat dari sebelumnya Rp49,13 miliar pada semester I tahun 2023.
Peningkatan tersebut disebutnya karena adanya perbaikan prosedur standard operasi yang kian efektif.
Selain itu, produksi perikanan tangkap hingga Juli 2024 mencapai 3,34 juta ton, atau mencapai 111 persen dari target yang dipatok sebesar 6 juta ton.
"Dari hasil capaian, tercapai 3,34 juta ton, komposisi 3,1 laut dan perairan umum dan daratan (PUD) 0,22 juta ton. Terkait dominasinya, memang paling dominan hasil penangkapan di laut paling besar kelompok pelagis besar, seperti cakalang tongkol tuna dan pelagis kecil (yakni) kembung, layang dan sejenisnya," katanya.
Sementara itu, nilai tukar nelayan hingga paruh tahun ini mencapai 101,62 dari target 108.
Baca juga: Nelayan keberatan penghitungan PNBP berdasarkan pendapatankotor
Baca juga: KKP ajukan revisi indeks tarif PNBPpascaproduksi
Baca juga: Menteri Kelautan: Potensi PNBP penangkapan ikan terukur Rp12 triliun
“Terkait dengan PNBP perikanan tangkap sudah tercapai Rp533 miliar,” ujar Direktur Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan Ditjen Perikanan Tangkap KKP Mochamad Idnillah dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Meski capaian semester I 2024 terhitung jauh dari target, namun secara tahun ke tahun (year on year/yoy) meningkat tajam. Adapun capaian PNBP subsektor perikanan tangkap SDA pada periode yang sama tahun 2023 mencapai Rp42,9 miliar.
Ia juga merinci, PNBP perikanan tangkap non SDA pada semester I 2024 mencapai Rp53,84 miliar atau meningkat dari sebelumnya Rp49,13 miliar pada semester I tahun 2023.
Peningkatan tersebut disebutnya karena adanya perbaikan prosedur standard operasi yang kian efektif.
Selain itu, produksi perikanan tangkap hingga Juli 2024 mencapai 3,34 juta ton, atau mencapai 111 persen dari target yang dipatok sebesar 6 juta ton.
"Dari hasil capaian, tercapai 3,34 juta ton, komposisi 3,1 laut dan perairan umum dan daratan (PUD) 0,22 juta ton. Terkait dominasinya, memang paling dominan hasil penangkapan di laut paling besar kelompok pelagis besar, seperti cakalang tongkol tuna dan pelagis kecil (yakni) kembung, layang dan sejenisnya," katanya.
Sementara itu, nilai tukar nelayan hingga paruh tahun ini mencapai 101,62 dari target 108.
Baca juga: Nelayan keberatan penghitungan PNBP berdasarkan pendapatankotor
Baca juga: KKP ajukan revisi indeks tarif PNBPpascaproduksi
Baca juga: Menteri Kelautan: Potensi PNBP penangkapan ikan terukur Rp12 triliun
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: