Tanjungpinang (ANTARA) - Vihara Patung Seribu atau Vihara Ksitigarbha Bodhisattava yang terletak di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, semakin diminati menjadi tujuan wisata karena hampir setiap hari didatangi wisatawan.

​​​​​Saat ANTARA mengunjungi Vihara Seribu Patung, Kamis, tercatat ada 100 wisatawan yang datang dalam satu hari itu.

Pengunjung yang datang beragam, tidak hanya warga keturunan Tionghoa, tapi banyak juga umat Muslim yang terlihat dari atribut yang dikenakannya.

Rani (42), warga asli Tanjungpinang ini terlihat membawa sejumlah keluarganya yang datang berkunjung dari Pekanbaru, Riau.

"Saya asli Tanjungpinang, ada kakak datang dari Pekanbaru saya ajak ke sini lihat patung seribu," kata Rani.

Baca juga: Disbudpar Kota Tanjungpinang tetapkan 22 agenda pariwisata tahun 2024
Baca juga: Sepotong cerita keberagaman di pagoda tertinggi di Indonesia


Vihara Patung Seribu, sejatinya menyimpan 500 patung para Luohan, yakni, pemuka agama dalam kepercayaan Buddha.

Ratusan patung Luohan inilah yang menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke Vihara Seribu Patung.

Sejatinya vihara ini juga tempat ibadah umat Buddha khususnya di Tanjungpinang, dan umumnya dari luar Tanjungpinang, seperti Batam, bahkan Singapura.

Pengunjung untuk bisa menikmati suasana di komplek Vihara Seribu Patung dikenakan tarif Rp5.000 per orang dan dibuka dari jam 08.00 WIB dan tutup pukul 17.00 WIB.

Letak Vihara Seribu Patung di dataran tinggi Jalan Nusantara, KM 13 Kijang, sehingga begitu melihat sekeliling vihara, pengunjung dapat melihat bukit-bukit kecil, seperti di lembah.

Baca juga: Jalan baru menuju kelenteng Senggarang perkuat daya tarik wisata
Baca juga: Akau potong lembu Tanjungpinang kembali beroperasi usai direvitalisasi


Hendra alias Aciu, pengurus vihara mengatakan tidak ada arti khusus keberadaan 500 patung Luohan.

“Kalau di China tu ada 1.000 Luohan, di sini kami cuma ambil 500 aja yang dibuat patungnya,” kata Hendra.

Namun keberadaan Vihara Seribu Patung ini menjadi ikon perjuangan, keindahan serta keberagaman di kota berjuluk Kota Piring.

Vihara itu merupakan satu dari tiga vihara yang menjadi destinasi wisata religi Tionghoa yang ada Tanjungpinang. Dua lainnya yaitu Vihara Avalokitesvara -Pagoea Sata Sahasra Buddha dan vihara tertua, Dharma Sasana yang berusia 300 tahun.

Setiap akhir pekan, jumlah pengunjung di Vihara Seribu Patung dapat mencapai 300 orang dan pengunjung terbanyak mencapai 10 ribu terjadi bila di hari libur hari raya.

“Kalau sepi itu 50 orang pengunjung, kalau lagi ramai pas hari lebaran itu bisa mencapai ribuan pengunjung,” kata petugas tiket.

Baca juga: Gubernur ingin Tanjungpinang jadi objek wisata city tour
Baca juga: Menparekraf: Desa Wisata Pulau Penyengat sarat wisata sejarah
Baca juga: Tanjungpinang tetapkan Kota Lama sebagai kawasan wisata jalan kaki