Katingan, Kalimantan Tengah (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan siap memfasilitasi pengembangan industri rotan dalam negeri untuk mengembangkan potensinya, sehingga bisa dimanfaatkan tak hanya untuk sektor industri pengolahan (manufaktur), melainkan juga bagi kebutuhan medis. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika di Katingan, Kalimantan Tengah, Jumat, mengatakan, fasilitasi tersebut dilakukan pihaknya karena dirinya mendapat laporan dari salah satu pelaku industri rotan yakni PT Harmoni Usaha Indonesia (HUI) yang tengah melakukan kerja sama pengembangan rotan untuk digunakan sebagai komponen pelengkap tulang.

"Kita mempunyai rotan-rotan yang besar ini disamping tadi memang didesain khusus untuk pelengkap untuk tulang," ujar dia.

Dirinya mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan pelaku industri untuk mengembangkan potensi ini melalui fasilitas research and development (RnD) yang dimiliki yakni Indonesia Manufacturing Center.

"Kita juga mempunyai yang namanya Indonesia Manufacturing Center untuk bagaimana memanfaatkan dan berkolaborasi di sana guna meningkatkan atau mendiversifikasi produk-produk yang ada," ujarnya.

Lebih lanjut Presiden Direktur PT HUI Kasim Ghozali menjelaskan, kerja sama untuk penggunaan rotan sebagai bahan pelengkap tulang tersebut, dilakukan pihaknya dengan salah satu perusahaan asal Italia.

Dirinya menyebut, perusahaan yang dipimpinnya menyuplai komponen kecil yang dibutuhkan, serta akan menginisiasi kerja sama lanjutan secara bertahap.
"Kita ada customer yang memang beli rotan dari sini untuk medis, penggunaan medis. Jadi sekarang ini memang yang kita supply itu hanya komponen kecil. Itu sudah kita ekspor ke Italia, di situ mereka menambahkan proses tambahan, sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan medis. Jadi rencana kita adalah kita akan kerjasama secara bertahap," katanya.

Sebelumnya Kementerian Perindustrian menyampaikan Indonesia menjadi eksportir rotan olahan terbesar dunia dengan total nilai transaksi saat ini mencapai 158,5 juta dolar AS atau setara dengan 42,2 persen dari nilai ekspor rotan olahan global.

Baca juga: Kemenperin sebut Indonesia jadi eksportir rotan olahan terbesardunia
Baca juga: Menperin sebut nilai tambah manufaktur RI mencapai 255 miliar dolarAS
Baca juga: Kemenperin susun peta jalan pengembangan jasa industri