Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan mengungkapkan, realisasi perikanan budi daya Indonesia pada periode Januari hingga Juni 2024 mencapai 3,34 juta ton atau sebesar 26,6 persen dari target 12,5 juta ton. “Pada semester I 2024 dari target 12,5 juta ton terealisasi 3,34 juta ton atau 26,6 persen,” ujar Sekretaris Ditjen Perikanan Budi Daya KKP Gemi Triastutik dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Jumat.

Dengan capaian yang masih jauh dari target itu, pihaknya bakal menyiapkan strategi untuk mengakselerasikan kinerja sehingga target dapat terpenuhi pada semester II 2024.

Ia menjelaskan, produksi perikanan budi daya ditopang oleh komoditas rumput laut sebesar 5,14 juta ton atau tercapai 41,4 persen dari target.

Produksi perikanan budi daya jenis kakap tercatat meningkat dari triwulan I yakni sebesar 1.691 ton, sementara pada triwulan II 2024 sebesar 2.169 ton atau tercapai 5,5 persen dari target produksi sebesar 70.737.

Sementara ikan nila, lele, bandeng, ikan mas, patin, gurami serta kerapu kompak mengalami penurunan produksi dari triwulan I ke triwulan II 2024.

Hal ini disebabkan oleh beberapa sentra produksi baru memulai musim tebar benih pada akhir triwulan II 2024.

“Kemudian terkait komoditas-komoditas lain seperti nila, udang, lele masih kita dorong peningkatannya dan triwulan I ke triwulan II ada penurunan, ini disebabkan ada beberapa kendala terkait musim tebar, ketersediaan benih dan lainnya,” jelasnya.

Ia menambahkan, nilai tukar pembudidaya ikan pada semester I mencatatkan hasil positif yakni mencapai 101,77 persen atau sebesar 96,9 persen dari target 105.


Baca juga: KKP: Budi daya lobster kerja sama Vietnam sumbang PNBP Rp3,6 miliar
Baca juga: Trenggono: Budi daya ikan nila di danau dapat mencemari lingkungan
Baca juga: KKP nilai produk perikanan mampu dongkrak asupan protein nasional