Tito harap lulusan IPDN jadi pemimpin kuat yang punya konsep
26 Juli 2024 17:12 WIB
Mendagri Tito Karnavian dalam acara Pembekalan kepada Calon Wisudawan Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan, Program Magister Terapan Studi Pemerintahan, dan Program Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Balairung Rudini, Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (26/7/2024). ANTARA/HO-Puspen Kemendagri
Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berharap lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) bisa menjadi pemimpin kuat yang mempunyai konsep, sekaligus menjadi birokrat negara yang efektif dan efisien.
"Adik-adik dari IPDN terutama dipersiapkan untuk menjadi leader ke depan, pemimpin, sudah banyak yang menjadi Pj. Gubernur, Sekjen, Dirjen, banyak sekali dari lulusan IPDN," kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan pemimpin yang baik tidak hanya memiliki kekuasaan saja, tetapi juga memiliki konsep organisasi akan dijadikan seperti apa dan dibawa ke mana.
Dasar dari pemimpin yang mempunyai konsep adalah dia memiliki ilmu pengetahuan yang luas, baik yang didapat dari pengalaman sendiri maupun orang lain.
"Pengalaman orang lain (yang) langsung kita dengar, atau yang dia bukukan, atau dicatat orang lain. Makanya rajin-rajin juga membaca pengalaman orang lain yang dibukukan, pengetahuan dia yang dibukukan. Sebetulnya (itu) adalah (cara) kita untuk mendapatkan knowledge, dari knowledge kita bisa punya konsep," ujarnya.
Tito menambahkan pemimpin yang ingin berhasil juga harus didukung oleh bawahan yang baik dan dipilih dengan dua variabel.
Baca juga: HUT IPDN, Wapres: Butuh kepandaian beradaptasi hadapi dinamika global
Baca juga: Rektor IPDN: Kader pemerintahan harus siap hadapi perkembangan digital
Baca juga: Dudy Jocom divonis 4 tahun penjara terkait kasus korupsi proyek IPDN
Pertama, bisa bekerja, berprestasi, dan loyal. Kedua, tidak membuat masalah dan tidak memusingkan kepala.
"Bawahan yang disuruh apa saja oke, selesai tugasnya, loyal, tidak ngomongin atasan di belakang, dan dia tidak bikin masalah. Setiap dia datang selalu solusi atau good news, anak buah yang seperti ini sukalah kita," lanjut Tito.
Pihaknya menyebut integritas juga menjadi hal yang penting untuk menjadi birokrat negara atau aparatur sipil negara (ASN) yang efektif dan efisien.
Saat ini, baik Kemendagri juga ASN di tingkat pusat dan daerah saling bekerja sama menciptakan birokrasi yang efektif dan efisien.
Hal ini dilakukan dengan berbagai terobosan, termasuk peningkatan kesejahteraan bagi ASN.
"Di negara-negara yang sudah maju ya, kesejahteraan untuk birokrat-nya baik. Kadang-kadang dorongan yang tugas berat kamu saja yang menjabat, risikonya lebih rendah, gaji tidak jauh beda. Nah inilah saya minta untuk adik-adik semua nanti integritas nomor satu dan kemudian bagaimana untuk bisa bekerja secara efektif dan efisien," pungkas dia.
"Adik-adik dari IPDN terutama dipersiapkan untuk menjadi leader ke depan, pemimpin, sudah banyak yang menjadi Pj. Gubernur, Sekjen, Dirjen, banyak sekali dari lulusan IPDN," kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan pemimpin yang baik tidak hanya memiliki kekuasaan saja, tetapi juga memiliki konsep organisasi akan dijadikan seperti apa dan dibawa ke mana.
Dasar dari pemimpin yang mempunyai konsep adalah dia memiliki ilmu pengetahuan yang luas, baik yang didapat dari pengalaman sendiri maupun orang lain.
"Pengalaman orang lain (yang) langsung kita dengar, atau yang dia bukukan, atau dicatat orang lain. Makanya rajin-rajin juga membaca pengalaman orang lain yang dibukukan, pengetahuan dia yang dibukukan. Sebetulnya (itu) adalah (cara) kita untuk mendapatkan knowledge, dari knowledge kita bisa punya konsep," ujarnya.
Tito menambahkan pemimpin yang ingin berhasil juga harus didukung oleh bawahan yang baik dan dipilih dengan dua variabel.
Baca juga: HUT IPDN, Wapres: Butuh kepandaian beradaptasi hadapi dinamika global
Baca juga: Rektor IPDN: Kader pemerintahan harus siap hadapi perkembangan digital
Baca juga: Dudy Jocom divonis 4 tahun penjara terkait kasus korupsi proyek IPDN
Pertama, bisa bekerja, berprestasi, dan loyal. Kedua, tidak membuat masalah dan tidak memusingkan kepala.
"Bawahan yang disuruh apa saja oke, selesai tugasnya, loyal, tidak ngomongin atasan di belakang, dan dia tidak bikin masalah. Setiap dia datang selalu solusi atau good news, anak buah yang seperti ini sukalah kita," lanjut Tito.
Pihaknya menyebut integritas juga menjadi hal yang penting untuk menjadi birokrat negara atau aparatur sipil negara (ASN) yang efektif dan efisien.
Saat ini, baik Kemendagri juga ASN di tingkat pusat dan daerah saling bekerja sama menciptakan birokrasi yang efektif dan efisien.
Hal ini dilakukan dengan berbagai terobosan, termasuk peningkatan kesejahteraan bagi ASN.
"Di negara-negara yang sudah maju ya, kesejahteraan untuk birokrat-nya baik. Kadang-kadang dorongan yang tugas berat kamu saja yang menjabat, risikonya lebih rendah, gaji tidak jauh beda. Nah inilah saya minta untuk adik-adik semua nanti integritas nomor satu dan kemudian bagaimana untuk bisa bekerja secara efektif dan efisien," pungkas dia.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024
Tags: