Adapun ketiga tipe tersebut, diantaranya, Fill and Kill (FAK), Fill or Kill (FOK), dan Market to Limit (MTL), yang dapat digunakan oleh investor untuk mengeksekusi order di sistem perdagangan bursa.
“Ketiga market order ini menawarkan mekanisme eksekusi yang berbeda, memberikan pilihan kepada investor untuk menyesuaikan strategi perdagangan mereka dengan lebih baik,” ujar Irvan di Jakarta, Jumat.
Pertama, Ia menjelaskan, tipe market order FAK adalah tipe market order yang diperjumpakan (matched) secara keseluruhan atau sebagian pada berbagai tingkat harga yang tersedia di order book.
Apabila sisa order FAK tidak dapat diperjumpakan berdasarkan ketersediaan volume di order book atau sweep limit (10 tick), maka order tersebut akan otomatis ter-cancel.
Adapun, tipe ini dapat digunakan pada sesi pre-opening, sesi 1, sesi 2, sesi pre-closing, serta sesi periodic call auction khusus untuk saham dalam papan pemantauan khusus.
“Mengingat market order FAK merupakan satu-satunya tipe market order yang dapat digunakan pada mekanisme perdagangan call auction (sesi pre-opening, pre-closing, dan periodic call auction), investor dapat memanfaatkan tipe market order ini untuk meningkatkan potensi matching order mereka pada sesi-sesi tersebut karena FAK akan mengacu pada harga terbaik di orderbook,” ujar Irvan.
Kedua, lanjutnya, Market to Limit (MTL) merupakan tipe market order yang diperjumpakan secara keseluruhan atau sebagian pada berbagai tingkat harga yang tersedia di order book.
"Sisa order MTL yang tidak dapat diperjumpakan berdasarkan ketersediaan volume di order book atau sweep limit (10 tick), akan otomatis terkonversi menjadi Limit Order dengan harga perjumpaan terakhirnya. MTL dapat digunakan pada sesi 1 dan sesi 2," ujar Irvan.
Ketiga, Ia menjelaskan tipe market order FOK merupakan tipe market order yang diperjumpakan secara keseluruhan atau tidak sama sekali pada berbagai tingkat harga yang tersedia di order book," ujar Irvan.
Irvan menjelaskan bahwa setiap tipe market order yang masuk ke sistem perdagangan BEI diberi flagging untuk mengidentifikasi dan memproses order tersebut sesuai dengan algoritma masing-masing tipe order.
Dengan market order, lanjutnya, investor hanya perlu memberikan informasi volume order tanpa harus menentukan harga, sehingga mereka perlu mempertimbangkan tingkat harga maksimum yang dapat diterima sesuai profil risiko masing-masing.
"Market Order memberikan fleksibilitas bagi investor dalam mengeksekusi order tanpa perlu khawatir menentukan harga secara manual, yang sering kali dapat memperlambat proses eksekusi. Dengan mempertimbangkan profil risiko dan strategi transaksi, investor dapat memilih tipe market order yang paling sesuai," ujar Irvan.