Ia mengatakan analisis teknik geologi sangat penting untuk perencanaan pembangunan Sulteng yang berkelanjutan dan adaptif terhadap berbagai tantangan geologi.
Menurut dia, Provinsi Sulawesi Tengah adalah sebuah laboratorium alam dengan pesona lingkungan geologi yang menarik untuk dikembangkan.
"Apalagi belum sirna dalam mengingat dahsyatnya bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang meluluhlantakkan wilayah Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong (Padagimo) tahun 2018," ujarnya.
Ia mengatakan pengalaman ini menjadi pembelajaran berharga untuk mempersiapkan langkah-langkah mitigasi, dengan cara mengintegrasikan ilmu geologi teknik dalam penyusunan rencana pembangunan daerah yang tangguh bencana.
Baca juga: Menko: Huntap warga terdampak likuefaksi Sulteng harus selesai 2024
Baca juga: Presiden nyatakan infrastruktur Sulteng telah pulih pascatsunami
Baca juga: BPBD tingkatkan kesiapsiagaan melalui rencana kontijensi gempa Palu