Kemendagri: Buku IKN-Tata Kota jadi panduan pembangunan berkelanjutan
25 Juli 2024 22:26 WIB
Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal ZA dalam peluncuran buku berjudul "Jalan Menuju Ibu Kota Nusantara Bersama Daerah Mitra Penyangga" dan "Pengelolaan Perkotaan di Indonesia: Masa Lampau, Masa Kini, & Masa Depan" di Gedung Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Rabu (24/7/2024). ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri
Jakarta (ANTARA) - Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Safrizal ZA berharap buku mengenai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan Tata Kelola Perkotaan dapat menjadi panduan bagi para pemangku kebijakan dan masyarakat dalam memahami dinamika pembangunan kota yang berkelanjutan.
Hal itu disampaikan Safrizal dalam peluncuran buku berjudul "Jalan Menuju Ibu Kota Nusantara Bersama Daerah Mitra Penyangga" dan "Pengelolaan Perkotaan di Indonesia: Masa Lampau, Masa Kini, & Masa Depan" di Gedung Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Rabu (24/7).
"Buku ini membahas tentang Ibu Kota Nusantara tanpa memaksa pembacanya untuk mendukung, melainkan memberikan informasi mengenai keberhasilan beberapa negara dalam memindahkan ibu kotanya," kata Safrizal dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan buku tentang IKN mengupas keberhasilan dan kegagalan negara lain dalam hal yang sama.
Baca juga: BSKDN-IPKPI perkuat hasil rekomendasi kebijakan
Baca juga: Kemendagri dorong pemda susun "Dokrenda" persampahan lebih berkualitas
Sementara buku tentang pengelolaan perkotaan ini menggambarkan sebuah kota dapat menjadi berkelanjutan, cerdas, memiliki standar layanan yang baik, aman, serta sanitasi yang bagus, yang semuanya harus dirancang sejak awal.
Sementara itu, Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Joko Santoso menyampaikan bahwa semangat Perpusnas untuk mendorong kampanye tulis, terbit, dan sebarkan mendukung penuh penerbitan buku ini sebagai bagian dari kolaborasi antar kementerian dan lembaga dalam menumbuhkembangkan minat literasi di kalangan masyarakat.
"Pak Safrizal ZA menjadi role model birokrat sekaligus penulis yang melahirkan buku-buku bermutu yang dibutuhkan masyarakat," ungkap Joko.
Lebih lanjut, penulis dan pegiat literasi, Maman Suherman menyoroti karya-karya yang dihasilkan oleh Safrizal, salah satunya buku pengalaman sebagai Penjabat Gubernur.
Ia berharap semua penjabat setelah selesai bertugas dapat membuat buku tentang perjalanannya saat memimpin suatu daerah.
"Sudah didahului sama Pak Saf menulis buku tentang pengalaman di Kalimantan Selatan, berlanjut lahir karya buku tentang IKN," tambah Maman.
"Kita butuh dari kalangan pemerintahan untuk menghasilkan karya buku, karena menulis bukan hanya menuangkan ide, tapi juga refleksi dari kemampuan penyelesaian masalah di lapangan" pungkas dia.
Hal itu disampaikan Safrizal dalam peluncuran buku berjudul "Jalan Menuju Ibu Kota Nusantara Bersama Daerah Mitra Penyangga" dan "Pengelolaan Perkotaan di Indonesia: Masa Lampau, Masa Kini, & Masa Depan" di Gedung Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Rabu (24/7).
"Buku ini membahas tentang Ibu Kota Nusantara tanpa memaksa pembacanya untuk mendukung, melainkan memberikan informasi mengenai keberhasilan beberapa negara dalam memindahkan ibu kotanya," kata Safrizal dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan buku tentang IKN mengupas keberhasilan dan kegagalan negara lain dalam hal yang sama.
Baca juga: BSKDN-IPKPI perkuat hasil rekomendasi kebijakan
Baca juga: Kemendagri dorong pemda susun "Dokrenda" persampahan lebih berkualitas
Sementara buku tentang pengelolaan perkotaan ini menggambarkan sebuah kota dapat menjadi berkelanjutan, cerdas, memiliki standar layanan yang baik, aman, serta sanitasi yang bagus, yang semuanya harus dirancang sejak awal.
Sementara itu, Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Joko Santoso menyampaikan bahwa semangat Perpusnas untuk mendorong kampanye tulis, terbit, dan sebarkan mendukung penuh penerbitan buku ini sebagai bagian dari kolaborasi antar kementerian dan lembaga dalam menumbuhkembangkan minat literasi di kalangan masyarakat.
"Pak Safrizal ZA menjadi role model birokrat sekaligus penulis yang melahirkan buku-buku bermutu yang dibutuhkan masyarakat," ungkap Joko.
Lebih lanjut, penulis dan pegiat literasi, Maman Suherman menyoroti karya-karya yang dihasilkan oleh Safrizal, salah satunya buku pengalaman sebagai Penjabat Gubernur.
Ia berharap semua penjabat setelah selesai bertugas dapat membuat buku tentang perjalanannya saat memimpin suatu daerah.
"Sudah didahului sama Pak Saf menulis buku tentang pengalaman di Kalimantan Selatan, berlanjut lahir karya buku tentang IKN," tambah Maman.
"Kita butuh dari kalangan pemerintahan untuk menghasilkan karya buku, karena menulis bukan hanya menuangkan ide, tapi juga refleksi dari kemampuan penyelesaian masalah di lapangan" pungkas dia.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024
Tags: