BEI Sumut optimalkan galeri investasi untuk edukasi pasar modal
25 Juli 2024 20:57 WIB
Arsip foto - Pekerja melihat gawainya di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom/am)
Medan (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara mengoptimalkan keberadaan Galeri Investasi BEI di kampus atau perguruan tinggi yang ada di wilayahnya untuk memberikan edukasi dan literasi pasar modal kepada masyarakat.
"Sampai saat ini kami mempunyai 20 galeri investasi di kampus-kampus Sumut. Terbaru, kami meresmikan galeri investasi di Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara (USU) dan di STIE Sultan Agung Pematangsiantar. Kalau di Indonesia total ada 906 galeri investasi," ujar Kepala Perwakilan BEI Sumatera Utara Muhammad Pintor Nasution di Medan, Kamis.
Pintor melanjutkan, di setiap galeri terdapat kelompok studi pasar modal yang anggotanya terdiri dari mahasiswa.
Kelompok tersebut, dia menambahkan, mendapatkan pelatihan dari BEI Sumut sebelum mengelola galeri investasi.
"Kelompok studi pasar modal itu semacam UKM atau unit kegiatan mahasiswa. Mereka kami berikan pelatihan secara lengkap soal investasi pasar modal dan keuangan. Bahkan kami menyampaikan ke pihak kampus, sebelum galeri investasi berdiri, kalau bisa bentuk dahulu kelompok studi pasar modalnya," tutur Pintor.
Dia menambahkan, keberadaan Galeri Investasi BEI di Sumut sudah ada sejak sekitar tahun 2014, diawal di USU, kemudian Universitas Islam Negeri Sumatera Utara lalu ke kampus-kampus lain.
Namun, Pintor menyebut, hanya USU yang mempunyai dua galeri investasi yakni di Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas Vokasi.
"Kami berharap, galeri investasi dan kelompok studi pasar modal dapat membantu untuk menjelaskan hal-hal soal pasar modal kepada teman-teman mereka dan lingkungan sekitar," kata dia.
Bukan cuma di universitas, Pintor menyampaikan, literasi pasar modal dan keuangan juga rutin dilakukan BEI Sumut di kabupaten dan kota di provinsi tersebut.
Dia mengatakan, hal itu dilakukan untuk menjaring lebih banyak investor pasar modal dari luar wilayah Medan.
"Kami melihat di daerah banyak penduduk yang mampu menjadi investor tetapi itu tidak terjadi karena pemahaman pasar modal sangat kurang. Jadi peluangnya besar sekali," ujar Pintor.
Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga April 2024, terdapat total 583.449 single investor identification (SID) atau akun investor tercatat di Sumatera Utara, tumbuh sebesar 16,96 persen dibandingkan April 2023. Dari jumlah itu, sebanyak 264.021 SID beraktivitas di bursa saham.
Dari jumlah SID tersebut, Pintor menyatakan sebanyak kurang lebih 75 persennya berasal dari Medan.
"Jadi porsi wilayah lain di luar Medan itu relatif kecil sekali. Kami pun sering jemput bola untuk memberikan literasi. Kami membuat pasar modal dan edukasi ke daerah-daerah. Bulan lalu (Juni-red) kami ke Nias," ujar dia.
Baca juga: BEI optimalkan galeri investasi gaet investor baru di Solo Raya
Baca juga: BEI: Galeri investasi di pemerintahan tingkatkan partisipasi ASN
Baca juga: Galeri Investasi BEI gelar 12.575 edukasi ke 696.992 peserta di 2023
"Sampai saat ini kami mempunyai 20 galeri investasi di kampus-kampus Sumut. Terbaru, kami meresmikan galeri investasi di Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara (USU) dan di STIE Sultan Agung Pematangsiantar. Kalau di Indonesia total ada 906 galeri investasi," ujar Kepala Perwakilan BEI Sumatera Utara Muhammad Pintor Nasution di Medan, Kamis.
Pintor melanjutkan, di setiap galeri terdapat kelompok studi pasar modal yang anggotanya terdiri dari mahasiswa.
Kelompok tersebut, dia menambahkan, mendapatkan pelatihan dari BEI Sumut sebelum mengelola galeri investasi.
"Kelompok studi pasar modal itu semacam UKM atau unit kegiatan mahasiswa. Mereka kami berikan pelatihan secara lengkap soal investasi pasar modal dan keuangan. Bahkan kami menyampaikan ke pihak kampus, sebelum galeri investasi berdiri, kalau bisa bentuk dahulu kelompok studi pasar modalnya," tutur Pintor.
Dia menambahkan, keberadaan Galeri Investasi BEI di Sumut sudah ada sejak sekitar tahun 2014, diawal di USU, kemudian Universitas Islam Negeri Sumatera Utara lalu ke kampus-kampus lain.
Namun, Pintor menyebut, hanya USU yang mempunyai dua galeri investasi yakni di Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas Vokasi.
"Kami berharap, galeri investasi dan kelompok studi pasar modal dapat membantu untuk menjelaskan hal-hal soal pasar modal kepada teman-teman mereka dan lingkungan sekitar," kata dia.
Bukan cuma di universitas, Pintor menyampaikan, literasi pasar modal dan keuangan juga rutin dilakukan BEI Sumut di kabupaten dan kota di provinsi tersebut.
Dia mengatakan, hal itu dilakukan untuk menjaring lebih banyak investor pasar modal dari luar wilayah Medan.
"Kami melihat di daerah banyak penduduk yang mampu menjadi investor tetapi itu tidak terjadi karena pemahaman pasar modal sangat kurang. Jadi peluangnya besar sekali," ujar Pintor.
Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga April 2024, terdapat total 583.449 single investor identification (SID) atau akun investor tercatat di Sumatera Utara, tumbuh sebesar 16,96 persen dibandingkan April 2023. Dari jumlah itu, sebanyak 264.021 SID beraktivitas di bursa saham.
Dari jumlah SID tersebut, Pintor menyatakan sebanyak kurang lebih 75 persennya berasal dari Medan.
"Jadi porsi wilayah lain di luar Medan itu relatif kecil sekali. Kami pun sering jemput bola untuk memberikan literasi. Kami membuat pasar modal dan edukasi ke daerah-daerah. Bulan lalu (Juni-red) kami ke Nias," ujar dia.
Baca juga: BEI optimalkan galeri investasi gaet investor baru di Solo Raya
Baca juga: BEI: Galeri investasi di pemerintahan tingkatkan partisipasi ASN
Baca juga: Galeri Investasi BEI gelar 12.575 edukasi ke 696.992 peserta di 2023
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
Tags: