Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet berharap penyelenggaraan sidang Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) pada tahun 2024 dapat memperkuat kerja sama antarparlemen di antara negara-negara di kawasan Pasifik.

Dia menilai penyelenggaraan IPPP sangat penting mengingat Indonesia merupakan bagian tak terpisahkan dari komunitas Pasifik, baik dari aspek kesamaan identitas maupun geografis.

"Semakin memperkuat peran diplomasi parlemen dalam meningkatkan kerja sama dengan parlemen di kawasan Pasifik, khususnya di berbagai bidang prioritas seperti ekonomi, perdagangan, investasi, maritim/laut, hingga memperkuat konektivitas regional darat maupun laut," kata Bamsoet usai menghadiri IPPP 2024 di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan tahun 2024 merupakan tahun kedua DPR RI menyelenggarakan IPPP, setelah sebelumnya yang pertama diselenggarakan pada 2018, saat Bamsoet menjadi Ketua DPR RI. Penyelenggaraan IPPP kemudian vakum akibat kondisi pandemi COVID-19.

Dia menjelaskan sidang IPPP 2024 dihadiri para ketua dan anggota parlemen yang berasal dari sekitar 12 negara, satu teritori, dan satu organisasi internasional.

Pertemuan dibagi menjadi tiga sesi yang difokuskan pada kerja sama konektivitas kawasan, pelibatan dan peningkatan hubungan antar masyarakat, serta potensi maritim untuk pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Isu lainnya yang juga akan dibahas, yakni mengenai upaya memperkuat peran wanita dan pemuda serta persahabatan hingga kerja sama antarbudaya.

Baca juga: DPR: Forum Indonesia Pasifik kuatkan diplomasi Indonesia

Selain itu akan digelar dialog parlementer bersama negara-negara dengan rumpun Melanesia yang tergabung pada organisasi Melanesian Spearhead Group (MSG) yang terdiri dari Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Vanuatu, dan Fiji.
"Dialog dengan MSG sangat penting, mengingat ada beberapa provinsi di kawasan timur Indonesia yang masuk kawasan Pasifik dan juga terdapat rumpun Melanesia, seperti Maluku, Maluku Utara, NTT, dan enam provinsi di Papua," kata Bamsoet.

Menurut dia, realitas menunjukkan bahwa negara-negara di kawasan Pasifik tidak hanya dipersatukan oleh kesamaan kondisi geografis, potensi kekayaan alam dan keberagaman latar belakang sumber daya manusianya, tetapi juga kesamaan dalam tantangan dan masalah yang dihadapinya.

"Eksistensi Indonesia di negara-negara Pasifik tidak perlu diragukan lagi, terutama dalam berbagai forum pengembangan SDM dan masyarakat pesisir. Demikian pula dengan keterlibatan dan partisipasi anggota DPR RI dalam membangun kerjasama dengan anggota Parlemen dari kawasan Pasifik di berbagai forum regional dan internasional," ujar Bamsoet.

Baca juga: Puan tekankan pentingnya kemitraan maritim pada Sidang Ke-2 IPPP
Baca juga: Puan ingatkan kawasan Pasifik tak jadi arena persaingan negara besar