Jakarta (ANTARA) - Bank Mandiri atau PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, adalah salah satu bank terbesar di Indonesia berdasarkan aset, pinjaman, dan deposito.

Didirikan pada 2 Oktober 1998 dan dinyatakan dalam Akta No.9 tahun yang sama, Bank Mandiri lahir dari penggabungan empat bank pemerintah yang mengalami kesulitan selama krisis moneter Asia tahun 1997-1998, yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim, dan Bapindo.

Memiliki visi untuk menjadi "Partner Finansial Pilihan Utama Anda," Bank Mandiri ingin memberikan solusi keuangan yang menyeluruh bagi nasabahnya. Bank Mandiri juga berusaha untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

Bank Mandiri memiliki jaringan yang luas dengan lebih dari 2.500 kantor cabang dan 13.000 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki sejumlah anak perusahaan yang bergerak di sektor keuangan, termasuk Mandiri Sekuritas (perusahaan sekuritas), Mandiri Tunas Finance (perusahaan pembiayaan) dan AXA Mandiri (perusahaan asuransi).

Baca juga: Kode transfer & SWIFT pada Bank Mandiri beserta fungsinya

Baca juga: Bank Mandiri integrasikan 3 langkah dalam identifikasi rekening judol


Aset Bank Mandiri

1. Kredit/Pinjaman
Kredit merupakan salah satu aset utama Bank Mandiri. Menawarkan berbagai jenis kredit, mulai dari kredit korporasi yang diberikan kepada perusahaan besar, kredit komersial untuk usaha kecil dan menengah, hingga kredit ritel untuk individu seperti KPR (Kredit Pemilikan Rumah), KKB (Kredit Kendaraan Bermotor) dan kartu kredit. Per Juni 2023, total portofolio kredit Bank Mandiri mencapai lebih dari Rp 900 triliun.

2. Simpanan
Bank Mandiri mengelola berbagai jenis simpanan termasuk tabungan, giro, dan deposito. Simpanan ini tidak hanya memberikan likuiditas kepada bank tetapi juga menjadi sumber utama dana untuk penyaluran kredit. Total simpanan nasabah Bank Mandiri mencapai lebih dari Rp 1.000 triliun pada semester pertama 2023.

3. Investasi
Bank Mandiri juga memiliki portofolio investasi yang mencakup obligasi, reksadana, dan saham. Investasi ini membantu bank dalam diversifikasi sumber pendapatan dan manajemen risiko. Obligasi pemerintah dan korporasi adalah bagian signifikan dari portofolio investasi Bank Mandiri.

4. Aset Tetap
Meliputi properti dan gedung, seperti kantor cabang dan pusat operasional, serta peralatan dan teknologi yang digunakan untuk operasional bank. Aset tetap ini sangat penting untuk mendukung operasional sehari-hari dalam memberikan layanan yang optimal kepada nasabah.

5. Aset Likuid
Aset likuid seperti kas dan setara kas serta surat berharga memberikan likuiditas yang dibutuhkan untuk operasional sehari-hari. Instrumen keuangan yang mudah dicairkan ini juga berperan penting dalam manajemen likuiditas bank.

6. Aset Non-produktif
Aset non-produktif mencakup properti yang belum digunakan atau disita dari nasabah yang gagal bayar. Meskipun tidak secara langsung menghasilkan pendapatan, aset ini tetap penting bagi neraca keuangan Bank Mandiri.

7. Aset Lain-lain
Selain aset-aset yang disebutkan di atas, Bank Mandiri juga memiliki aset lain seperti hak paten, goodwill atau aset tak berwujud lainnya yang mendukung operasional bank.

Dengan berbagai aset ini, Bank Mandiri terus berusaha untuk meningkatkan kinerja dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi para nasabah serta perekonomian Indonesia.

Baca juga: Cara praktis bayar dengan QRIS Livin' By Mandiri

Baca juga: Cara praktis buka rekening via aplikasi Livin' by Mandiri

Baca juga: Cara mudah install dan registrasi Livin' by Mandiri