Menurutnya pemilu yang diselenggarakan serentak itu membuat pembahasan Pileg akhirnya tidak memunculkan visi dan misi para calon legislatif karena semua mata tertuju kepada para calon presiden dan wakil presiden.
"Kenapa itu harus dipisahkan? Ya supaya fokus masing-masing," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.
Selain itu, dia mengatakan pada anggota partai politik pun pada akhirnya memiliki kinerja yang tidak jelas. Pasalnya, seorang calon legislatif akan secara bersamaan bekerja untuk pemenangan seorang ketua umumnya yang maju di Pilpres.
Baca juga: Bamsoet dan AHY diskusi bahas evaluasi pilpres dan pileg
"Itu terjadi di tingkat satu, tingkat dua, nah oleh sebab itu supaya fokus itu masyarakat supaya bisa memilih calon-calonnya dengan jelas," ucapnya.Baca juga: Bamsoet dan AHY diskusi bahas evaluasi pilpres dan pileg
Selain itu, dia juga mendorong adanya aturan yang bisa menguatkan terhadap keberadaan partai politik. Sebab menurutnya para partai politik merupakan organisasi yang mampu melahirkan calon pemimpin.
Sejauh ini, menurutnya survei mencatat bahwa partai politik kerap menjadi institusi yang tidak dipercayai oleh masyarakat. Maka dia ingin agar partai politik melahirkan pemimpin yang bisa dipercaya masyarakat sehingga bisa meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem partai politik.
"Di situ penting banget, nah itu revisi-nya di paket undang-undang politik. Termasuk juga hal-hal lain banyak sebenarnya apakah itu presidensial treshold, parlimentary treshold," tutur dia.