Ukraina minta Rusia ekstradisi Yanukovych
1 Maret 2014 16:49 WIB
Viktor Yanukovich (kiri) mengedipkan mata ke arah Presiden Rusia Vladimir Putin saat upacara penandatanganan usai pertemuan Komisi Antar-negara Rusia-Ukraina di Kremlin, Moskow, Rusia, pertengahan Desember tahun lalu.(REUTERS/Sergei Karpukhin)
Kiev (ANTARA News) - Kepala Kejaksaan Ukraina meminta Rusia untuk mengekstradisi mantan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych, Jumat.
Kantor berita RIA Novosti mengutip pernyataan di situs Kejaksaan Ukraina yang mengatakan bahwa mereka akan mengangkat isu ekstradisi Viktor Yanukovych seiring konfirmasi resmi bahwa pemimpin terguling itu tinggal di Rusia.
Yanukovych dijadwalkan mengadakan konferensi pers di kota Rusia barat daya Rostov-on-Don pada pukul 17.00 waktu setempat Jumat.
Kantor berita lokal DonInformBuro, mengutip sumber-sumber yang dirahasiakan, melaporkan bahwa Yanukovych telah mendarat di sebuah bandara militer pada Kamis malam.
Yanukovych menghilang setelah digulingkan sebagai presiden oleh parlemen Ukraina akhir pekan lalu, sehingga menimbulkan spekulasi tentang keberadaannya.
Ukraina menempatkan dia pada daftar buronan internasional atas tuduhan pembunuhan massal untuk perannya dalam bentrokan mematikan antara polisi dan pengunjuk rasa anti- pemerintah di Kiev yang mengakibatkan hampir 100 orang tewas.
Status formalnya di Rusia masih belum jelas.
(H-AK)
Kantor berita RIA Novosti mengutip pernyataan di situs Kejaksaan Ukraina yang mengatakan bahwa mereka akan mengangkat isu ekstradisi Viktor Yanukovych seiring konfirmasi resmi bahwa pemimpin terguling itu tinggal di Rusia.
Yanukovych dijadwalkan mengadakan konferensi pers di kota Rusia barat daya Rostov-on-Don pada pukul 17.00 waktu setempat Jumat.
Kantor berita lokal DonInformBuro, mengutip sumber-sumber yang dirahasiakan, melaporkan bahwa Yanukovych telah mendarat di sebuah bandara militer pada Kamis malam.
Yanukovych menghilang setelah digulingkan sebagai presiden oleh parlemen Ukraina akhir pekan lalu, sehingga menimbulkan spekulasi tentang keberadaannya.
Ukraina menempatkan dia pada daftar buronan internasional atas tuduhan pembunuhan massal untuk perannya dalam bentrokan mematikan antara polisi dan pengunjuk rasa anti- pemerintah di Kiev yang mengakibatkan hampir 100 orang tewas.
Status formalnya di Rusia masih belum jelas.
(H-AK)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Tags: