Presiden dijadwalkan buka konferensi terkait Palestina
1 Maret 2014 10:05 WIB
Kunjungan Kenegaraan PM Palestina Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berbincang dengan sejumlah menteri saat menunggu kedatangan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah (kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (28/2). (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Sabtu pagi dijadwalkan membuka Konferensi Kerjasama Negara Asia Timur untuk Palestina II di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI.
Konferensi yang akan dibuka pada 10.00 WIB tersebut dihadiri oleh perwakilan dari negera-negara di kawasan Asia Timur membahas mengenai kerjasama membantu Palestina.
Pertemuan itu diketuai secara bersama oleh Indonesia, Jepang dan Palestina.
Sebelumnya saat bertemu dengan PM Palestina Rami Hamdallah di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (28/2) lalu, Presiden Yudhoyono menegaskan Indonesia meningkatkan komitmen untuk membantu Palestina mencapai negara merdeka dan berdaulat.
"Hubungan bilateral kita (Indonesia-Palestina-red) baik dan terus berkembang, menjadi kewajiban kita untuk menjaga dan mencari peluang kerja sama yang baru," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan pers bersama Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah di Istana Merdeka Jakarta, Jumat sore.
Kepala Negara mengatakan ada tiga sektor yang terus ditingkatkan kualitas kerja sama antara Indonesia dan Palestina masing-masing di bidang politik, ekonomi dan hubungan antara manusia seperti pendidikan dan pariwisata,
"Di bidang politik Indonesia menggarisbawahi komitmen untuk mewujudkan negara Palestina yang berdaulat dan merdeka. Itu posisi Indonesia, Indonesia akan berkontribusi pada upaya itu," kata Presiden.
Indonesia, kata Presiden, senang Palestina telah menjadi negara peninjau di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menjadi negara anggota UNESCO.
"Dan kami berharap (Palestina-red) menjadi anggota organisasi internasional lainnya," tegas Kepala Negara.
Presiden menambahkan,"Indonesia juga mendorong upaya untuk pencapaian perdamaian dan negara Palestina merdeka dan berdaulat. Hal itu terus kami dukung."
Konferensi yang akan dibuka pada 10.00 WIB tersebut dihadiri oleh perwakilan dari negera-negara di kawasan Asia Timur membahas mengenai kerjasama membantu Palestina.
Pertemuan itu diketuai secara bersama oleh Indonesia, Jepang dan Palestina.
Sebelumnya saat bertemu dengan PM Palestina Rami Hamdallah di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (28/2) lalu, Presiden Yudhoyono menegaskan Indonesia meningkatkan komitmen untuk membantu Palestina mencapai negara merdeka dan berdaulat.
"Hubungan bilateral kita (Indonesia-Palestina-red) baik dan terus berkembang, menjadi kewajiban kita untuk menjaga dan mencari peluang kerja sama yang baru," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan pers bersama Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah di Istana Merdeka Jakarta, Jumat sore.
Kepala Negara mengatakan ada tiga sektor yang terus ditingkatkan kualitas kerja sama antara Indonesia dan Palestina masing-masing di bidang politik, ekonomi dan hubungan antara manusia seperti pendidikan dan pariwisata,
"Di bidang politik Indonesia menggarisbawahi komitmen untuk mewujudkan negara Palestina yang berdaulat dan merdeka. Itu posisi Indonesia, Indonesia akan berkontribusi pada upaya itu," kata Presiden.
Indonesia, kata Presiden, senang Palestina telah menjadi negara peninjau di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menjadi negara anggota UNESCO.
"Dan kami berharap (Palestina-red) menjadi anggota organisasi internasional lainnya," tegas Kepala Negara.
Presiden menambahkan,"Indonesia juga mendorong upaya untuk pencapaian perdamaian dan negara Palestina merdeka dan berdaulat. Hal itu terus kami dukung."
Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: