Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) nampak "kikuk" menghadapi wartawan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sehingga dirinya salah menuju jalan buntu saat hendak memasuki kantor KPK.

Kedatangan Aher di Kantor KPK, Jakarta, Jumat malam bukan dalam rangka menjadi saksi ataupun tersangka suatu kasus korupsi melainkan untuk melihat hasil kajian komisi antigratifikasi terkait alokasi anggaran daerah pada pengadaan barang dan jasa.

Sejumlah wartawan sempat menertawainya karena Aher salah masuk pintu. Kemungkinan Aher berniat menghindari kerumunan wartawan yang hendak memintai komentarnya terkait kedatangannya ke kantor KPK.

Namun upaya itu justru berbuah suatu kejadian langka yaitu seorang tamu KPK salah melewati jalan buntu yang bukan semestinya.

Kejadian itu bermula saat Aher berjalan ke tangga yang berada di samping pintu masuk mengikuti instruksi pengawalnya. Tetapi instruksi itu rupanya kurang tepat. Dengan begitu, dia terpaksa memilih jalan yang benar meski harus menembus kerumunan pewarta.

Sekitar puluhan wartawan langsung merapat untuk mewawancarainya meski Aher tetap diam dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan awak media sambil terus melangkahkan kakinya.

Sejatinya pada Jumat, KPK telah mengundang sejumlah kepada daerah terkait agenda pencegahan tindakan korupsi. Undangan itu ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Wakil Gubernur Banten Rano Karno, pimpinan DPRD provinsi masing-masing dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"KPK mengundang para tokoh tersebut untuk membahas koordinasi supervisi (korsup) pencegahan pengadaan barang dan jasa di daerah otoritas masing-masing," kata Juru Bicara KPK Johan Budi.