Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengajak pengusaha muda untuk memanfaatkan teknologi agar UKM Indonesia dapat menembus pasar ekspor.

Assistant Vice President Value Chain & Assets Product Development Division BRI Silvi Augustia menjelaskan, BRI dan LPEI berkolaborasi untuk menciptakan wadah bagi UKM untuk meningkatkan eksistensi UKM agar dapat dikenal lebih luas di pasar internasional melalui platform digital yang sedang dibangun oleh LPEI.

“BRI melalui program Brilianpreneur berkolaborasi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mengadakan Diskusi Berani Mendunia Road to UMKM Export Brilianpreneur 2025 bersama Komodoin," kata Silvi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

LPEI dapat memberikan pendampingan kepada UKM BRI sehingga dapat memberikan berbagai ide yang baik untuk mengembangkan bisnis mereka.

“Melalui digital platform yang akan diluncurkan oleh LPEI dalam waktu dekat, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi UKM BRI untuk naik kelas menjadi go internasional. Kolaborasi ini juga menjadi salah satu bentuk dukungan BRI dalam mendukung Indonesia emas 2045 melalui UKM,” ujarnya.

Kepala Divisi SME’s Advisory Services LPEI Lutpi Ginanjar menjelaskan, Indonesia memiliki potensi ekspor yang besar namun belum terutilisasi dengan baik dan Indonesia saat ini belum memiliki cross-border B2B marketplace yang dapat membantu UMKM mendapatkan akses pasar dan peluang ekspor.

“Indonesia perlu terobosan baru untuk meningkatkan ekspor. Saat ini angka ekspor UKM masih di angka 15,7 persen hal ini tergolong rendah melihat angka ekspor UKM negara tetangga seperti Singapura sebesar 41 persen dan China sebesar 60 persen,” katanya.

Saat ini, lanjut Lutpi, UKM dan pelaku usaha berorientasi ekspor menghadapi beberapa tantangan seperti keterbatasan untuk mengakses pasar internasional, kebutuhan perizinan ekspor yang sepenuhnya belum dipahami oleh UKM, pengetahuan logistik cross-border yang masih terbatas dan keterbatasan akses pembiayaan untuk meningkatkan produksi dan kapasitas.

Untuk itu, LPEI saat ini sedang menyiapkan lokapasar (marketplace) sebagai platform untuk mendorong UKM Indonesia untuk berani mendunia.

Dalam terobosan ini, UKM dapat bertemu dengan pembeli (buyer) global terpercaya dan melakukan transaksi internasional yang aman dan mudah.

Platform digital ini akan bekerjasama dengan berbagai ekosistem ekspor dengan menyediakan layanan pendukung bagi pelaku usaha berorientasi ekspor.

Lebih lanjut, dia menjelaskan salah satu fitur unggulan dari marketplace ini yaitu Kurasi Penjual.

Kurasi memberikan jaminan kepada pembeli internasional bahwa penjual telah melalui proses pengecekan dan validasi, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas serta mengurangi risiko penipuan oleh penjual.

Proses kurasi meliputi beberapa tahap mulai dari registrasi, verifikasi data, hingga penilaian produk penjual.

Secara terpisah, Kepala ITPC Vancouver Andri Satria Permana menyambut baik kehadiran digital platform LPEI yang akan diluncurkan tersebut.

“Fitur Kurasi Penjual di platform ini dapat meminimalkan risiko pembeli tertipu oleh penjual. Hal ini memberikan perlindungan tambahan bagi pembeli saat bertransaksi. Pembeli merasa lebih aman bertransaksi dengan penjual yang telah melalui proses verifikasi, karena mereka tahu bahwa penjual tersebut telah diverifikasi dan dianggap dapat dipercaya,” katanya.

Baca juga: LPEI terus tingkatkan kapasitas UKM guna dorong eksporRI
Baca juga: LPEI dan ASEI perkuat ekosistem ekspor melalui asuransi kredit PKE UKM