Medan (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo menyatakan tantangan perekonomian dewasa ini masih sulit meski sudah menunjukkan perbaikan dari tahun lalu.

"Oleh karena itu, perlu adanya penguatan kerja sama antara BI (Bank Indonesia), pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjaga stabilitas ekonomi," katanya di Medan, Jumat.

Gubernur BI berada di Medan untuk melantik Kepala Perwakilan BI Wilayah IX (Sumut-Aceh) Difi Ahmad Johansyah menggantikan Hari Utomo.

Menurut dia, pergantian yang merupakan tindak lanjut surat keputusan Gubernur BI Nomor 16/GBI/2014 tentang Pengangkatan dan Pemindahan Pegawai BI merupakan kebutuhan organisasi untuk meningkatkan peran bank sentral tersebut menjadi lebih baik.

Pergantian kepemimpinan BI di Medan juga dilakukan untuk mendukung peran Kantor Perwakilan BI Dalam Negeri (KPwDN), ujar Agus.

Hari Utomo akan menjadi staf ahli dewan Gubernur BI yang fokus pada pengembangan kantor wilayah BI dalam negeri, sementara Difi A. Johansyah sebelumnya menjabat Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI di Jakarta.

Agus menegaskan, selain situasi domestik, perekonomian Indonesia juga dipengaruhi ekonomi global.

Meski mulai membaik, dampak krisis masih dirasakan seperti turunnya permintaan dan harga komoditas sehingga itu membuat tantangan perekonomian masih sulit.

BI sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk menekan dampak krisis agar ekonomi tetap tumbuh dan bagus dengan menjaga nilai tukar Rupiah dan ikut mengendalikan inflasi melalui Tim Pengendalian Inflasi.

"BI yakin inflasi bisa ditekan semakin rendah,"katanya.

Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho dalam sambutan yang dibacakan Asisten Ekonomi Pembangunan Pemprov Sumut, Sabrina mengakui besarnya peran BI dalam menjaga dan meningkatkan perekonomian Sumut.

"Salah satunya adalah membantu menekan inflasi dan mendorong peningkatan kredit perbankan kepada pengusaha UMKM,"katanya.

(E016/S012)