Rupiah turun di tengah pasar antisipasi data pertumbuhan ekonomi AS
25 Juli 2024 11:23 WIB
Ilustrasi - Lembaran mata uang rupiah dan dollar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/kye/aa.
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis turun di tengah pasar mengantisipasi rilis data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) kuartal II-2024.
Pada awal perdagangan Kamis pagi, rupiah dibuka Kamis pagi tergelincir 36 poin atau 0,22 persen menjadi Rp16.251 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.215 per dolar AS.
"Rupiah hari ini diperkirakan kembali melemah terhadap dolar AS pada kisaran Rp16.200 hingga Rp16.250 per dolar AS dipengaruhi oleh antisipasi rilis data pertumbuhan ekonomi AS dan core PCE index pada 25 dan 26 Juli waktu AS," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Ekonomi AS kuartal II-2024 diperkirakan tumbuh 2 persen dibanding sebelumnya 1,4 persen dan Indeks Harga Belanja Personal (PCE) Inti atau core PCE index sebesar 0,2 persen dibanding sebelumnya 0,1 persen.
Sementara dari domestik, ada kekhawatiran jatuh tempo utang pemerintah Indonesia tahun depan. Hal itu akan berpengaruh terhadap belanja pemerintah terutama proyek-proyek strategis pemerintah saat ini perlu dievaluasi kembali.
Pada awal perdagangan Kamis pagi, rupiah dibuka Kamis pagi tergelincir 36 poin atau 0,22 persen menjadi Rp16.251 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.215 per dolar AS.
"Rupiah hari ini diperkirakan kembali melemah terhadap dolar AS pada kisaran Rp16.200 hingga Rp16.250 per dolar AS dipengaruhi oleh antisipasi rilis data pertumbuhan ekonomi AS dan core PCE index pada 25 dan 26 Juli waktu AS," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Ekonomi AS kuartal II-2024 diperkirakan tumbuh 2 persen dibanding sebelumnya 1,4 persen dan Indeks Harga Belanja Personal (PCE) Inti atau core PCE index sebesar 0,2 persen dibanding sebelumnya 0,1 persen.
Sementara dari domestik, ada kekhawatiran jatuh tempo utang pemerintah Indonesia tahun depan. Hal itu akan berpengaruh terhadap belanja pemerintah terutama proyek-proyek strategis pemerintah saat ini perlu dievaluasi kembali.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: