Padang (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat (Sumbar) Mohamad Abdul Majid Ikram mengatakan perbaikan akses jalan nasional Lembah Anai yang menghubungkan Kota Padang-Bukittinggi mempercepat pertumbuhan ekonomi di Ranah Minang.

"Setelah infrastruktur di Lembah Anai selesai, BI berharap ini dapat mempercepat arus distribusi barang yang berimbas pada pertumbuhan ekonomi," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sumbar Mohamad Abdul Majid Ikram di Padang, Kamis.

Dorongan percepatan perbaikan infrastruktur tersebut mengingat Sumbar berada dalam kawasan lingkar cincin api (ring of fire). Artinya, Ranah Minang rawan dilanda bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir dan sebagainya.

Oleh karena itu, persiapan mitigasi hingga percepatan pembangunan infrastruktur setelah terdampak bencana penting untuk digenjot untuk memperlancar arus distribusi barang maupun jasa, kata dia.

"Kita harus segera recovery terutama daerah yang sektor pertaniannya tidak bisa lagi digunakan," ujar Abdul Majid.

Baca juga: BI ungkap tiga sektor asal Sumbar yang potensial kuasai pasar global

Baca juga: BI sebut KDEKS upaya Sumbar akselerasi pertumbuhan ekonomi syariah


Untuk mengantisipasi potensi kekurangan pasokan kebutuhan pokok, BI menyarankan pemerintah daerah agar menggarap lahan pertanian di daerah lain yang tidak terdampak bencana alam.

"Tujuannya agar pasokan dan produksi kita selama masa pemulihan dari bencana tetap terpenuhi," kata dia.

Pihaknya mengkhawatirkan apabila pemangku kepentingan tidak sigap menyikapi pemulihan sektor pertanian setelah bencana maka pertumbuhan ekonomi di Ranah Minang akan melambat.

"Ini yang menjadi kekhawatiran kami bahwa pertumbuhan ekonomi di Sumbar tidak secepat sebelumnya yang mencapai enam persen," kata dia.

Kendati demikian, Abdul Majid menyakini pemulihan ekonomi Ranah Minang bisa segera pulih lewat berbagai terobosan yang dilakukan pemerintah daerah.

Apalagi, dalam waktu dekat pemerintah segera melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. Agenda pesta demokrasi lima tahunan itu diperkirakan dapat berkontribusi membantu percepatan pergerakan ekonomi daerah.

Baca juga: BI Sumbar harap Cinta Bangga Paham Rupiah masuk kurikulum di Mentawai

Baca juga: Ekspedisi Rupiah Berdaulat bantu percepat pertumbuhan ekonomi Mentawai