Beijing (ANTARA) - Universitas Nurul Jadid (Unuja), perguruan tinggi berbasis pesantren di Probolinggo, Provinsi Jawa Timur, belum lama ini menjalin sejumlah kerja sama dengan tiga perguruan tinggi China di bidang pendidikan bahasa, perdagangan, dan pertanian.
Kerja sama ini disepakati dalam kunjungan kerja sejumlah petinggi Unuja ke China selama sepekan terakhir.
Unuja menyepakati kerja sama di bidang pengajaran bahasa Mandarin dengan Beijing Foreign Studies University (BFSU) pada Selasa (23/7). Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi bahasa di kalangan pengajar seiring rencana universitas itu untuk membuka program studi baru, yakni sarjana di bidang kajian Bahasa dan Budaya China. Unuja saat ini telah memiliki kurikulum bahasa Mandarin di fakultas kesehatan.
Pada Sabtu (20/7), Unuja menyepakati kerja sama dengan Shandong Foreign Trade Vocational College, salah satu perguruan tinggi kejuruan China yang berfokus di bidang perdagangan dan ekonomi. Kemitraan tersebut mencakup pertukaran mahasiswa dan kesempatan bagi dosen dari China untuk mengajar di Unuja.
Selain itu pada Kamis (18/7), Unuja juga memulai kerja sama di bidang pertanian dengan Jiangsu Agri-Animal Husbandry Vocational College.
"Pesantren kami yang terdiri dari 14 ribu santri ini kebetulan sedang mengembangkan tata kelola agrikultur yang baik. Selanjutnya, diharapkan ada pertukaran mahasiswa antara kedua perguruan tinggi ini," ujar rektor Unuja itu.
Universitas Nurul Jadid Probolinggo jalin kerja sama dengan China
25 Juli 2024 09:37 WIB
"Kami berencana membuka sertifikasi bahasa Mandarin untuk mahasiswa Nurul Jadid yang kiranya dapat bekerja di perusahaan-perusahaan China," ujar Rektor Unuja Abd. Hamid Wahid dalam keterangan resmi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024
Tags: