Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara di DKI Jakarta pada Kamis pagi berada dalam kategori sedang sehingga mendukung untuk beraktivitas di luar ruangan.

Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 06.30 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 96, dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 di angka konsentrasi polutan 33 mikrogram per meter kubik.

Konsentrasi tersebut setara 6,6 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dengan indeks kualitas udara tersebut, Jakarta ternyata masih menduduki kota dengan kualitas udara peringkat sepuluh terburuk di dunia.

Selain Jakarta, kota Medan juga menduduki peringkat ketujuh kota dengan kualitas udara terburuk dengan indeks 124 atau kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.

Baca juga: Tetap pakai masker, udara Jakarta masuk kategori tidak sehat hari ini

Namun demikian, ada beberapa wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki kualitas udara dengan kategori tidak sehat, yakni Kemayoran dengan indeks 158, Kelapa Gading Barat dengan indeks 151 dan Kebon Jeruk dengan indeks 151.

Untuk udara berkategori sedang, masyarakat kelompok sensitif sebaiknya mengurangi aktivitas di luar ruangan dan mengenakan masker saat di luar ruangan, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor, serta menyalakan penyaring udara.

Sementara itu, Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta juga mencatat bahwa kualitas udara di Jakarta secara keseluruhan untuk polusi udara PM2,5 berada pada kategori sedang dengan indeks angka 86.

Kategori sedang berarti tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia atau hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika.

Sejumlah wilayah yang terpantau memiliki kualitas udara sedang, yakni Bundaran HI, Jagakarsa dan Lubang Buaya.

Baca juga: IQAir sebut kualitas udara Jakarta tak sehat bagi kelompok sensitif