Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif menyatakan bahwa 99 persen penyebab bencana asap yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia adalah ulah pelaku yang membakar lahan dan hutan dengan sengaja.

"Jika tidak ditindak maka akan berulang terus. Pertanian dengan cara membakar memang ada di Sumatera dan Kalimantan tapi yang penting terkontrol," kata Syamsul Maarif, dalam surat elektroniknya seperti disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dan diterima Antara Riau, Jumat.

Dia mengatakan daerah gambut seperti di Riau yang ketebalannya hingga 10 meter maka api akan sulit untuk dipadamkan karena baranya masih hidup lebih lama.

Berdasarkan pantauan satelit NOAA18 kemarin, titik api terpantau di Aceh 17, Kaltim 12, Kalbar 10, Sumut dan Kalimantan Utara sebanyak empat titik api.

"Tidak terpantau adanya titik api di Riau. Asap yang berasal dari lahan gambut yang terbakar tidak terpantau satelit," katanya.

Berdasarkan analisis, asap yang ada di wilayah Malaysia dan Singapura bukan berasal dari Indonesia karena arah angin dominan dari utara hingga timur laut ke arah selatan dan barat daya.

Dari pantauan satelit di wilayah Malaysia memang terpantau beberapa titik api.