Mensos lihat potensi mutiara di Kei Besar, motivasi warga berwirausaha
24 Juli 2024 22:49 WIB
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (tengah berbatik) saat melaksanakan bakti sosial di Pulau Kei Besar, Maluku Tenggara, pada Rabu (24/7/2024). ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari
Kei Besar, Maluku (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memotivasi warga untuk berwirausaha budidaya mutiara setelah melihat potensi permata itu di Pulau Kei Besar, Maluku Tenggara, saat melakukan bakti sosial (baksos) di pulau tersebut.
"Kami memberikan beberapa bantuan pemberdayaan ekonomi dan pertanian. Ini mungkin yang kita akan coba adalah budidaya mutiara untuk anak-anak muda di sini. Karena kalau kita lihat turnover-nya (perputaran) akan cepat," kata Risma pada Rabu.
Menurutnya, dengan potensi sumber daya alam yang melimpah di Kei Besar, daya ungkit ekonomi kerakyatan yang ditimbulkan sangat besar.
"Lapangan pekerjaan tidak mesti pegawai negeri sipil (PNS), kami membawa bantuan untuk mengolah kelapa menjadi minyak goreng, rumput laut, mutiara, mesin jahit, juga pengolahan untuk ikan, dan kalau mutiara ini leverage-nya bagus, karena dengan tenaga yang sama, tetapi harganya cukup tinggi," ujar dia.
Baca juga: Mensos arungi laut 30 jam dari Ambon ke Pulau Kei Besar untuk baksos
Baca juga: Mensos Risma terkesan KRI Teluk Weda 526 mampu jangkau wilayah 3T
Mensos menyebutkan, masyarakat di Kei Besar juga sudah diajari cara mengolah abon, dendeng, dan makanan-makanan laut lainnya, karena menurutnya, makanan olahan dapat lebih bersaing di dunia usaha.
"Tadi juga ada kita bantu untuk pengering rumput laut. Nanti saya berharap kalau sudah kering, saya akan bawa ke laboratorium karena sudah ada sebetulnya yang mau menampung. Kalau dari Papua saja itu sudah untung, jadi semestinya di sini lebih dekat, lebih masuk," ucapnya.
Ia mengemukakan, potensi kewirausahaan sosial yang dibina Kemensos sangat tinggi, bahkan sebagian besar sudah ekspor. Untuk itu, ia memotivasi seluruh masyarakat Kei Besar agar tidak pesimis ketika menjalankan usahanya.
"Harus optimis gitu," ucapnya.
Ia mengemukakan, alasan Pulau Kei Besar dipilih sebagai tempat bakti sosial kali ini karena memang tugas Kemensos adalah memastikan masyarakat di wilayah terdepan, terpencil, dan terluar (3T) tertangani.
"Karena memang yang pertama, tugas Kemensos itu, menangani 3T. Jadi terdepan artinya perbatasan-perbatasan itu, kemudian yang kedua adalah terpencil, di pedalaman hutan itu kita juga sudah menangani, termasuk di Papua, pedalaman-pedalaman itu, kemudian juga yang terpencil, jadi itu tugas kita di Kemensos," tuturnya.
Baca juga: Baksos Mensos ke Kei Besar pakai KRI Teluk Weda 526
Baca juga: Mensos tekankan peran pemimpin dalam transformasi kesejahteraan sosial
Sementara itu, Penjabat Bupati Maluku Tenggara Jasmono mengapresiasi kunjungan Mensos Risma yang sekaligus menjadi kunjungan menteri pertama di Kei Besar sejak tahun 1982.
"Kami atas nama pemimpin daerah dan masyarakat ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Menteri dan seluruh jajaran. Ini sejak 1982, pertama kalinya seorang menteri menginjakkan kaki di Kei Besar, sudah kurang lebih 42 tahun," katanya.
Kemensos telah melaksanakan beberapa kegiatan bakti sosial di Pulau Kei Besar mulai dari operasi katarak, layanan kesehatan kusta dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), pembangunan instalasi air bersih, pemberian Rumah Sejahtera Terpadu (RST), pemberdayaan ekonomi, dan pemberian penerangan jalan utama tenaga surya (PJUTS).
Bantuan dari Kemensos yang diangkut selama perjalanan dengan KRI Teluk Weda 526 dari Kota Ambon menuju Pulau Kei Besar terdiri dari bibit tanaman, alat pertanian, peralatan olahraga dan kesenian, perlengkapan sekolah, kebutuhan kebersihan dan kesehatan, alat bantu disabilitas, tandon air, perahu, serta peralatan PJU-TS.
Baca juga: Bantu salurkan bansos, Kemensos beri penghargaan ke Danlanud Pattimura
Baca juga: Mensos Risma optimis tangani kemiskinan dan kelaparan pada forum PBB
"Kami memberikan beberapa bantuan pemberdayaan ekonomi dan pertanian. Ini mungkin yang kita akan coba adalah budidaya mutiara untuk anak-anak muda di sini. Karena kalau kita lihat turnover-nya (perputaran) akan cepat," kata Risma pada Rabu.
Menurutnya, dengan potensi sumber daya alam yang melimpah di Kei Besar, daya ungkit ekonomi kerakyatan yang ditimbulkan sangat besar.
"Lapangan pekerjaan tidak mesti pegawai negeri sipil (PNS), kami membawa bantuan untuk mengolah kelapa menjadi minyak goreng, rumput laut, mutiara, mesin jahit, juga pengolahan untuk ikan, dan kalau mutiara ini leverage-nya bagus, karena dengan tenaga yang sama, tetapi harganya cukup tinggi," ujar dia.
Baca juga: Mensos arungi laut 30 jam dari Ambon ke Pulau Kei Besar untuk baksos
Baca juga: Mensos Risma terkesan KRI Teluk Weda 526 mampu jangkau wilayah 3T
Mensos menyebutkan, masyarakat di Kei Besar juga sudah diajari cara mengolah abon, dendeng, dan makanan-makanan laut lainnya, karena menurutnya, makanan olahan dapat lebih bersaing di dunia usaha.
"Tadi juga ada kita bantu untuk pengering rumput laut. Nanti saya berharap kalau sudah kering, saya akan bawa ke laboratorium karena sudah ada sebetulnya yang mau menampung. Kalau dari Papua saja itu sudah untung, jadi semestinya di sini lebih dekat, lebih masuk," ucapnya.
Ia mengemukakan, potensi kewirausahaan sosial yang dibina Kemensos sangat tinggi, bahkan sebagian besar sudah ekspor. Untuk itu, ia memotivasi seluruh masyarakat Kei Besar agar tidak pesimis ketika menjalankan usahanya.
"Harus optimis gitu," ucapnya.
Ia mengemukakan, alasan Pulau Kei Besar dipilih sebagai tempat bakti sosial kali ini karena memang tugas Kemensos adalah memastikan masyarakat di wilayah terdepan, terpencil, dan terluar (3T) tertangani.
"Karena memang yang pertama, tugas Kemensos itu, menangani 3T. Jadi terdepan artinya perbatasan-perbatasan itu, kemudian yang kedua adalah terpencil, di pedalaman hutan itu kita juga sudah menangani, termasuk di Papua, pedalaman-pedalaman itu, kemudian juga yang terpencil, jadi itu tugas kita di Kemensos," tuturnya.
Baca juga: Baksos Mensos ke Kei Besar pakai KRI Teluk Weda 526
Baca juga: Mensos tekankan peran pemimpin dalam transformasi kesejahteraan sosial
Sementara itu, Penjabat Bupati Maluku Tenggara Jasmono mengapresiasi kunjungan Mensos Risma yang sekaligus menjadi kunjungan menteri pertama di Kei Besar sejak tahun 1982.
"Kami atas nama pemimpin daerah dan masyarakat ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Menteri dan seluruh jajaran. Ini sejak 1982, pertama kalinya seorang menteri menginjakkan kaki di Kei Besar, sudah kurang lebih 42 tahun," katanya.
Kemensos telah melaksanakan beberapa kegiatan bakti sosial di Pulau Kei Besar mulai dari operasi katarak, layanan kesehatan kusta dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), pembangunan instalasi air bersih, pemberian Rumah Sejahtera Terpadu (RST), pemberdayaan ekonomi, dan pemberian penerangan jalan utama tenaga surya (PJUTS).
Bantuan dari Kemensos yang diangkut selama perjalanan dengan KRI Teluk Weda 526 dari Kota Ambon menuju Pulau Kei Besar terdiri dari bibit tanaman, alat pertanian, peralatan olahraga dan kesenian, perlengkapan sekolah, kebutuhan kebersihan dan kesehatan, alat bantu disabilitas, tandon air, perahu, serta peralatan PJU-TS.
Baca juga: Bantu salurkan bansos, Kemensos beri penghargaan ke Danlanud Pattimura
Baca juga: Mensos Risma optimis tangani kemiskinan dan kelaparan pada forum PBB
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Tags: