Jakarta (ANTARA) - PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mencatat frekuensi transaksi mobile banking (m-banking) dan internet banking (i-banking) naik 24 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) atau mencapai 14,8 miliar di semester I 2024.

“Solidnya pertumbuhan CASA selaras dengan total frekuensi transaksi BCA yang naik 21 persen YoY mencapai 17 miliar pada semester I 2024, tumbuh 4 kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Khusus di kanal digital, frekuensi transaksi mobile banking dan internet banking mencapai 14,8 miliar, naik 24% YoY,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu.

Menurut data perseroan, nilai transaksi mobile banking dan internet banking BCA pada enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp13.265 triliun atau naik sebesar 12 persen secara YoY dibandingkan semester I 2023 yang sebesar Rp11.811 triliun.

Pengguna mobile banking dan internet banking BCA juga tercatat meningkat 5 persen secara YoY, dari sebelumnya 29,6 juta pengguna di semester I 2023 menjadi 31 juta pengguna di semester I 2024.

Jahja mengatakan, BCA mengembangkan myBCA secara berkesinambungan dan kini menghadirkan fitur baru ‘Poket Valas’. Fitur ini merupakan kantong dana dengan pilihan delapan mata uang asing, yang terkoneksi dengan satu rekening.

“Dengan fitur ini, nasabah dapat melakukan transaksi menggunakan mata uang asing kapanpun dan di manapun. Transaksi debit dan tarik tunai di luar negeri dengan mata uang asing juga bisa dilakukan tanpa konversi kurs ke rupiah,” kata Jahja.

Selain ‘Poket Valas’, pendaftaran atau login myBCA kini bisa menggunakan nomor telepon luar negeri dari ratusan negara. myBCA juga telah dilengkapi fitur ‘Rekening Dana Lender’ untuk keperluan nasabah yang menjadi investor di P2P lending.

Perseroan menyampaikan, pengembangan layanan digital juga dilakukan terhadap KeyBCA yang kini tersedia dalam bentuk aplikasi.

Sebagai informasi tambahan, BCA mencatatkan total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.125 triliun atau naik 5 persen YoY. Dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi 82 persen lebih dari total DPK, tumbuh 5,8 persen mencapai Rp915 triliun.

Secara total, termasuk entitas anak, BCA menyalurkan kredit sebesar Rp850 triliun per Juni 2024 atau tumbuh 15,5 persen secara YoY. Dengan ditopang ekspansi pembiayaan secara berkualitas, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan, BCA dan dan entitas anak meraup laba bersih Rp26,9 triliun pada semester I 2024 atau tumbuh 11,1 persen YoY.

Baca juga: Presdir BCA perkirakan BI-Rate turun usai The Fed pangkas suku bunga
Baca juga: BCA: Kredit korporasi sumbang pertumbuhan tertinggi, Rp388,6 triliun
Baca juga: Laba bersih BCA tumbuh 11,1 persen jadi Rp26,9 triliun di semester I