Jakarta (ANTARA Newsa) - PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) selama tahun 2013 membukukan laba bersih Rp28,5 miliar, tumbuh 85,4 persen dibanding laba bersih 2012 sebesar Rp24,3 miliar.

"Meskipun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah pada semester II 2013 yang menyebabkan berkurangnya belanja teknologi informasi atau TI di Indonesia, namun perseroan tetap menunjukkan kinerja yang menggembirakan," kata Direktur Utama MLPT, Harijono Suwarno di Jakarta, Kamis.

Pada saat yang sama perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp1,51 triliun, tumbuh 12,5 persen dari pendapatan tahun 2012 sebesar Rp1,34 triliun.

Menurut Harijono, pencapaian kinerja MPLT ini diperoleh antara lain dari kontribusi penjualan solusi dan jasa yang terus bertumbuh seiring meningkatnya permintaan pelanggan akan solusi teknologi informasi selain perangkat keras.

Adapun laba yang diatribusikan pada entitas induk meningkat menjadi Rp56,7 miliar di tahun 2013 atau naik 87,4 persen dari Rp30,2 miliar di tahun 2012.

Sedangkan laba per saham (earning per share/EPS) turun dari Rp38 per saham menjadi Rp34 per saham karena meningkatnya jumlah lembar saham sebanyak 375 juta lembar saham pada Juli 2013 dalam rangka IPO perseroan.

Berdasarkan hasil survei IDC, saat ini investasi di sektor Teknologi Informasi sudah mulai melibatkan business user seperti CEO, CFO dan CMO guna peningkatan operasional bisnis melalui pemanfaatan TI.

"Tren belanja TI mulai melebar dari IT user ke business user. Kami sudah di jalur yang tepat dengan menawarkan solusi-solusi yang mampu membantu kalangan business user dalam menjalankan operasional bisnisnya lebih efektif dan efisien lagi," tegas Harijono.

Untuk itu, lanjutnya, MPLT terus melakukan riset dan pengembangan solusi-solusi yang menjadi tren, antara lain solusi business intelligence VisionAnalytics, solusi customer relationship management (CRM) VisionCRM, Business Process Management (BPM), IT Security, Server Consolidation dan solusi excel reporting GL Wand yang diminati di level business user seperti CEO, CFO bahkan CMO.

MLPT melalui anak usahanya, Visionet Internasional (VisioNet), juga tengah bertransformasi dari penyedia layanan IT Outsourcing menjadi penyedia layanan Business Process Outsourcing (BPO).(*)