Menteri Suharso kenang Hamzah Haz sebagai guru politik
24 Juli 2024 18:20 WIB
Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa diwawancara soal kenangan bersama alm Wakil Presiden ke-9 Hamzah Haz di Denpasar, Bali, Rabu (24/7/2024). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari
Denpasar (ANTARA) - Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa mengenang sosok Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz sebagai guru dalam hal politik.
Kenangan ini disampaikan Suharso di sela-sela kegiatan penetapan investor proyek transportasi umum massal berbasis kereta di Denpasar, Bali, Rabu, ketika disinggung perihal wafatnya Hamzah Haz pagi ini.
“Kami sangat dekat sekali, itu guru saya, senior saya yang mengajarkan dan mendidik saya menjadi politisi profesional dengan lebih mengedepankan pengetahuan yang kita miliki,” kata dia.
Suharso bercerita bahwa ilmu politik yang diajarkan almarhum Hamzah Haz dirasakan saat ia diminta membantu menjadi staf khusus pribadi dan di kepresidenan.
“Sejak itulah saya bersama beliau, tetapi yang sangat berkesan adalah ketika saya diminta mendampingi beliau menghadapi Direktur IMF, saya di situ mempelajari bagaimana beliau memberikan pendapat kepada Hubert Neiss yang pendapatnya agak beda dengan pemerintah pada saat itu,” tuturnya.
Dari sana, melihat ketegasan Hamzah Haz, Mantan Ketum PPP ini mempelajari bagaimana kedaulatan Indonesia yang tidak bisa diatur dalam hal keuangan.
Ilmu politik dalam membangun negara yang paling banyak dipelajari Suharso Monoarfa adalah terkait APBN, di mana wakil presiden yang mendampingi Megawati Soekarnoputri itu terkenal sebagai ayah dari APBN pada zamannya.
Pelajaran soal APBN dari guru politiknya kemudian dibawa hingga menduduki kursi dewan, ia mengikuti jejak Hamzah saat menjadi anggota dewan.
“Beliau yang paham sekali tentang keuangan negara, tentunya saya diberikan klu-nya karena kan 20 tahun di situ dan zaman Orba, dapat dibayangkan bagaimana beliau harus berdiskusi dan berdebat, nah begitu reformasi saya diberitahu apa yang harus dilakukan dan seterusnya,” kata Suharso Monoarfa.
Kenangan dan ilmu politik yang ia dapat membuatnya terkejut dengan berpulangnya tokoh politik PPP itu.
“Banyak saya belajar dari beliau, belajar riset dan sebagainya, saya terkejut, ini saya mau balik ke sana (rumah duka) Insyaallah ke sana,” kata Suharso.
Baca juga: Menko Polhukam pimpin upacara pemakaman Wapres ke-9 Hamzah Haz
Baca juga: Keluarga ungkap Hamzah Haz wafat tidak dalam keadaan sakit
Kenangan ini disampaikan Suharso di sela-sela kegiatan penetapan investor proyek transportasi umum massal berbasis kereta di Denpasar, Bali, Rabu, ketika disinggung perihal wafatnya Hamzah Haz pagi ini.
“Kami sangat dekat sekali, itu guru saya, senior saya yang mengajarkan dan mendidik saya menjadi politisi profesional dengan lebih mengedepankan pengetahuan yang kita miliki,” kata dia.
Suharso bercerita bahwa ilmu politik yang diajarkan almarhum Hamzah Haz dirasakan saat ia diminta membantu menjadi staf khusus pribadi dan di kepresidenan.
“Sejak itulah saya bersama beliau, tetapi yang sangat berkesan adalah ketika saya diminta mendampingi beliau menghadapi Direktur IMF, saya di situ mempelajari bagaimana beliau memberikan pendapat kepada Hubert Neiss yang pendapatnya agak beda dengan pemerintah pada saat itu,” tuturnya.
Dari sana, melihat ketegasan Hamzah Haz, Mantan Ketum PPP ini mempelajari bagaimana kedaulatan Indonesia yang tidak bisa diatur dalam hal keuangan.
Ilmu politik dalam membangun negara yang paling banyak dipelajari Suharso Monoarfa adalah terkait APBN, di mana wakil presiden yang mendampingi Megawati Soekarnoputri itu terkenal sebagai ayah dari APBN pada zamannya.
Pelajaran soal APBN dari guru politiknya kemudian dibawa hingga menduduki kursi dewan, ia mengikuti jejak Hamzah saat menjadi anggota dewan.
“Beliau yang paham sekali tentang keuangan negara, tentunya saya diberikan klu-nya karena kan 20 tahun di situ dan zaman Orba, dapat dibayangkan bagaimana beliau harus berdiskusi dan berdebat, nah begitu reformasi saya diberitahu apa yang harus dilakukan dan seterusnya,” kata Suharso Monoarfa.
Kenangan dan ilmu politik yang ia dapat membuatnya terkejut dengan berpulangnya tokoh politik PPP itu.
“Banyak saya belajar dari beliau, belajar riset dan sebagainya, saya terkejut, ini saya mau balik ke sana (rumah duka) Insyaallah ke sana,” kata Suharso.
Baca juga: Menko Polhukam pimpin upacara pemakaman Wapres ke-9 Hamzah Haz
Baca juga: Keluarga ungkap Hamzah Haz wafat tidak dalam keadaan sakit
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: