Dirinya mengatakan, bantuan pengembangan IKM tersebut membantu pelaku industri untuk membuat desain merek dan kemasan yang menarik sesuai segmen pasar, serta agar bisa memenuhi standar penjualan yang ditetapkan.
Reni menyampaikan, salah satu bentuk kegiatan dari KDMK yang dapat memacu penjualan produk IKM melalui perbaikan kemasan yakni lokakarya rutin yang digelar di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, pada 17 - 18 Juli yang diikuti 30 pelaku wirausaha industri.
Lebih lanjut, Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan Kemenperin Yedi Sabaryadi menyampaikan, kegiatan lokakarya itu memberikan pengetahuan kepada pelaku wirausaha tentang cara memilih kemasan produk yang baik, serta aspek penting pemasaran lainnya, seperti pendaftaran hak kekayaan intelektual terkait merek.
Dalam kegiatan itu juga pihaknya menyosialisasikan kanal e-Klinik Desain Merek dan Kemasan (e-KDMK) yang bisa dimanfaatkan para pelaku IKM untuk mengajukan fasilitasi desain secara online, serta dapat memetakan data rumah kemasan yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kami juga mencantumkan data mitra produsen kemasan sehingga para pelaku IKM yang telah terfasilitasi desain kemasannya, dapat memperoleh akses ke vendor produsen kemasan yang berkualitas dan memiliki harga terjangkau,” katanya.
Baca juga: Menperin sebut wirausaha industri berperan penting pacu ekonomi
Baca juga: Kemenperin ajak IKM manfaatkan potensi belanja pemerintah lewat P3DN
Baca juga: Kemenperin dorong perluasan pasar IKM kerajinan logam pacu daya saing