Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Pusat memprioritaskan penanganan tengkes (stunting) di tiga kecamatan yakni Tanah Abang, Johar Baru, dan Sawah Besar. "Kami melakukan upaya-upaya penurunan dan pencegahan angka stunting di Tanah Abang, Johar Baru, dan Sawah besar. Itu fokus kita karena yang tertinggi memang di tiga lokasi itu," kata Kepala Suku Dinas (Kasudin) KPKP Jakarta Pusat, Penty Yunesi Pudyastuti saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Penty menyebut upaya yang saat ini tengah digencarkan pihaknya seperti pengembangan pertanian perkotaan, kegiatan hasil olahan pertanian, dan pelatihan pemberdayaan masyarakat untuk keanekaragaman sajian olahan yang bergizi.

Menurut Penty, sajian olahan tersebut dapat dijadikan menu kesehatan untuk anak, atau menjadi asupan bagi balita stunting dan ibu hamil atau menyusui, serta pertumbuhan usaha baru.

"Kalau Johar Baru, memang masih masuk kawasan stunting, kalau kita latih itu ada juga menyisir kader posyandu, anak muda karang taruna dan kawasan rawan pangan atau stunting," ujar Penty.

Sementara itu, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat menyampaikan, berdasarkan hasil intervensi serentak stunting yang dilakukan pada Juli 2024, data balita stunting yang telah tervalidasi oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat untuk wilayah Jakarta Pusat sebanyak 1.080 balita.

Rinciannya, Kecamatan Tanah Abang sebanyak 213 balita yang tersebar di Kelurahan Bendungan Hilir 48 kasus, Kebon Kacang (33), Kampung Bali (30), Petamburan (37), Karet Tengsin (13), Kebon Melati (48), dan Gelora (4).

Lalu, Kecamatan Sawah Besar sebanyak 160 balita yang tersebar di Kelurahan Karang Anyar (46), Mangga Dua Selatan (55), Kartini (27), Pasar Baru (15), dan Gunung Sahari Utara (17).

Kemudian Kecamatan Johar Baru sebanyak 135 balita yang tersebar di Kelurahan Tanah Tinggi 43 kasus, Johar Baru (13), Galur (49), dan Kampung Rawa (30).

Adapun tindakan spesifik bidang kesehatan antara lain pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri secara rutin di sekolah dan pelaksanaan skrining anemia dan pengobatan yang terindikasi. Selain itu pelayanan skrining dan edukasi kesehatan kepada calon pengantin di Puskesmas serta pemeriksaan ibu hamil secara terpadu.

Lalu, pemberian tablet tambah darah dan pemberian makanan tambahan (PMT) ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK), pemantauan tumbuh kembang balita, pemberian imunisasi dasar lengkap, dan pelaksanaan kelas Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) di Posyandu.

Kemudian, pemberian vitamin A kepada balita di posyandu dan makanan tambahan bagi balita yang mengalami kenaikan berat badan kurang (weight faltering), gizi kurang serta pemberian pangan olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK) bagi balita stunting di RSUD setempat.
Baca juga: HAN momentum wujudkan anak sehat dan cegah stunting
Baca juga: Pemkot Jakpus bentuk Tim Audit Penanganan Stunting 2024
Baca juga: Polisi bagikan sembako dan susu untuk anak-anak stunting