Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai komitmen almarhum Wakil Presiden (Wapres) Ke-9 RI Hamzah Haz terhadap demokrasi patut dicontoh.

"Hamzah Haz adalah sosok yang gigih berjuang untuk kepentingan rakyat dan demokrasi itu patut dicontoh. Kita harus berterima kasih kepada jasa-jasa beliau terhadap bangsa ini," kata Moeldoko sebagaimana keterangan dari Kantor Staf Presiden (KSP) yang diterima di di Jakarta, Rabu.

Dalam takziah ke rumah duka, Moeldoko mengucapkan bela sungkawa yang mendalam atas wafatnya Wapres Ke-9 RI itu pada Rabu pagi, dan berharap agar mereka diberikan ketabahan dan kekuatan di masa sulit ini.

Moeldoko mengatakan Hamzah Haz merupakan seorang tokoh nasional yang telah banyak berkontribusi bagi bangsa dan negara. "Semoga arwah almarhum diterima di sisi-Nya dan mendapatkan tempat terbaik di surga," ucap Moeldoko.

Hamzah Haz meninggal dunia pada usia 84 tahun pukul 09.30 di rumahnya di Tegalan, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (24/7/2024).

Hamzah Haz lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, pada 15 Februari 1940. Ia merupakan Ketua Umum PPP dua periode (1998-2007) dan menjabat sebagai Wakil Presiden Ke-9 RI mendampingi Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004).

Selain sebagai politikus dan wakil presiden, Hamzah Haz aktif di DPR RI dan juga sempat menjabat menteri.

Setelah proses mandi jenazah dan persemayaman, Hamzah Haz dikabarkan akan dishalatkan di masjid miliknya yang berlokasi di Jalan Nenas, Bogor, Jawa Barat.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah mengunjungi rumah duka bersama Wakil Presiden Terpilih Pemilu 2024 Gibran Rakabuming Raka dan juga Menteri Agraria dan Tata Ruang Agus Harimurti Yudhoyono.

Selain Presiden Jokowi, sebelumnya tokoh-tokoh bangsa lainnya sudah berdatangan ke rumah duka, di antaranya Wakil Presiden Ke-6 Try Sutrisno, Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Jusuf Kalla, dan Wakil Presiden Ke-11 Boediono. Juga, hadir sejumlah politisi, diantaranya Ketum PPP Mardiono, Ketum Partai Hanura Oesman Sapta Odang hingga Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel.