"Usulan saya (mengenai perumahan murah bagi PMI muncul pada) 2021. Lalu, disampaikan lagi di depan Presiden Joko Widodo pada tahun 2023
Jadi, sudah 3 tahun sebetulnya menjadi ide kami. Mudah-mudahan cepat jalannya," ujar Benny kepada wartawan usai menghadiri acara penandatanganan nota kesepahaman antara BP2MI dan pemerintah daerah, lembaga pendidikan, lembaga pemerintah, serta pihak swasta terkait perlindungan para pekerja migran Indonesia di Kantor BP2MI, Jakarta, Rabu.
Baca juga: BP2MI ucapkan duka cita atas wafatnya Hamzah Haz
Baca juga: BP2MI gandeng pemda hingga lembaga pendidikan dalam lindungi PMI
Meskipun begitu, Benny tidak menyampaikan lebih lanjut mengenai skema dari perumahan untuk pekerja migran itu.
Sebelumnya pada tahun 2022, sebagaimana dikutip dari siaran pers di laman resmi BP2MI, Benny telah menemui Direktur Jendral Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna untuk membicarakan tindak lanjut penyediaan rumah murah bersubsidi bagi para PMI.
Pada kesempatan itu, Benny menyampaikan keinginannya di tahun 2024 nanti agar mimpi para PMI untuk memiliki rumah dapat terwujud.
“Salah satu mimpi mereka mengumpulkan uang adalah untuk memiliki rumah. Kita akan bantu memberikan data-data kantong PMI di provinsi masing-masing. Minimal 10 besar. Teknisnya, nanti kita akan kerja samakan dengan pemerintah daerah untuk penyediaan lahan. Kemudian untuk mempermudah pembayaran, kita dapat libatkan asosiasi atau Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang memberangkatkan mereka (PMI). Karena kendali dan hubungan emosional antara mereka cukup dekat,” ucap dia.
Menanggapi hal tersebut, Herry mengatakan bahwa usulan itu akan menjadi fokus Kementerian PUPR ke depannya.
Baca juga: BP2MI Banten cegah 1.919 orang jadi korban TPPO melalui Bandara Soetta
Baca juga: BP2MI minta tak mudah percaya iklan PMI di media sosial