Jakarta (ANTARA) - Inspektorat Jakarta Timur menyosialisasikan pendidikan antikorupsi melalui aplikasi Sistem Ajar Pendidikan Antikorupsi (SAPA) kepada seluruh siswa di 78 sekolah yang tersebar di wilayah itu.

"Pemberian materi terkait antikorupsi ini akan menyasar kepada para siswa di 78 sekolah yang ada di wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur, dari jenjang SD hingga SMA," kata Inspektur Pembantu Kota Administrasi Jakarta Timur, Dasuki di Jakarta, Rabu.

Aplikasi SAPA ini sudah bisa dipakai mulai 29 Juli secara serentak dilaksanakan di wilayah DKI Jakarta.

Saat ini sosialisasi dilakukan kepada para pejabat eselon tiga agar menguasai materi anti korupsi dan bagaimana pemahaman sistem SAPA itu sendiri.

Menurut dia, dalam aplikasi SAPA itu terdapat jadwal pelaksanaan mengajar dan lokasi sekolah yang sudah ditentukan untuk dikunjungi para pejabat eselon tiga tersebut.

"Saya berharap ke depannya anti korupsi akan menjadi budaya dan kebiasaan baik dan mengubah perilaku buruk menjadi baik khususnya bagi para siswa yang merupakan para generasi penerus bangsa," kata Dasuki.

Sementara itu, Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Timur Kusmanto mengatakan program dari Inspektorat Provinsi DKI Jakarta itu merupakan salah satu upaya mencegah dan memberantas korupsi melalui "Pejabat Mengajar".

"Ini tentunya sangat baik bagi anak didik," kata dia.

Menurut dia, melalui aplikasi SAPA itu para pejabat eselon tiga nantinya, akan memberikan pendidikan pencegahan korupsi sejak dini mulai dari jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA/SMK.

"Nantinya para pejabat eselon tiga ini akan dijadwalkan ke sekolah-sekolah untuk memberikan materi terkait pemahaman anti korupsi untuk para anak murid," kata Kusmanto.

Dia berharap dengan adanya pemahaman bahaya korupsi melalui aplikasi SAPA, maka anak-anak saat dewasa bisa mengerti dan menghindari tindak pidana korupsi.

Baca juga: Inspektorat Jaksel perkenalkan nilai antikorupsi melalui aplikasi SAPA
Baca juga: Kejagung sempurnakan berkas empat tersangka lain terkait korupsi timah
Baca juga: Barang sitaan korupsi timah, dari mobil mewah hingga dolar AS