Hadats kecil memang bisa dihilangkan dengan wudhu, tetapi untuk hadats besar dihilangkan dengan mandi wajib atau mandi janabah yang biasa disebut mandi junub.
Imam Nawawi menjelaskan bahwa janabah dalam konteks syariat bisa dimaknai terkait seseorang yang mengeluarkan air mani atau terlibat dalam hubungan badan antara suami istri.
Dalam bahasa Arab, mandi wajib diketahui sebagai “al-ghuslu“. Al-ghuslu merupakan kegiatan yang lebih dari sekedar tindakan membersihkan diri tapi melibatkan penumpangan air suci ke seluruh tubuh dengan cara-cara khusus yang dilengkapi dengan syarat-syarat dan rukun-rukunnya.
Rukun mandi junub
Ada 2 rukun yang harus dilakukan ketika melaksanakan mandi junub, yaitu:
1. Niat mandi junub
Di antara lafal niat dalam mandi junub adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitul-ghusla lirafil ḫadatsil-akbari minal-jinâbati fardlan lillâhi ta‘ala
Artinya: "Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."
Dalam madzhab Syafi'i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.
2. Mengguyur seluruh badan
Saat mandi wajib, seluruh badan bagian luar harus terguyur air, termasuk rambut dan bulu-bulunya. Untuk bagian tubuh yang berambut atau berbulu, air harus bisa mengalir sampai ke bagian kulit dan pangkal rambut/bulu sehingga tubuh tidak tertempel najis.
Sunah ketika mandi junub
Terdapat beberapa kesunnahan yang dapat dilakukan saat melaksanakan mandi wajib. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Imam al-Ghazali dalam kitab Bidâyatul Hidâyah, di antaranya adalah sebagaimana berikut:
- Membasuh tangan hingga tiga kali.
- Membersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan.
- Berwudhu dengan sempurna.
- Mengguyur kepala sampai tiga kali, bersamaan dengan itu melakukan niat menghilangkan hadats besar.
- Mengguyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan badan sebelah kiri juga tiga kali.
- Menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali.
- Menyela-nyela rambut dan jenggot (bila punya).
- Mengalirkan air ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut. Sebaiknya hindarkan tangan dari menyentuh kemaluan, kalaupun tersentuh, sebaiknya berwudhu lagi.
Baca juga: Cara mandi wajib, niat dan manfaatnya
Baca juga: Doa sebelum berhubungan suami-istri
Baca juga: Kumpulan doa hendak bepergian, wajib tahu agar selamat sampai tujuan