Moskow (ANTARA) - Pemimpin terpilih dari faksi sayap kanan National Rally di majelis rendah Prancis, Marine Le Pen akan mengajukan rancangan undang-undang (RUU) pada musim gugur 2024 untuk membatalkan reformasi pensiun Presiden Emmanuel Macron yang kontroversial. Dia mengatakan di X pada Selasa, akan mengajukan RUU tersebut pada 31 Oktober selama "ceruk parlementer" pertama partai - hari ketika parlemen mempertimbangkan RUU yang diusulkan oleh faksi tertentu.

"Kami ingin melihat reformasi pensiun Macron dibatalkan pada musim gugur seperti yang telah kami janjikan kepada Prancis. Kami akan melihat siapa yang akan berpihak pada keadilan sosial ... atau tidak!" katanya.

Partai sayap kiri France Unbowed juga mengumumkan sebelumnya pada hari itu bahwa mereka akan mengajukan RUU pada Selasa untuk membatalkan reformasi pensiun tersebut.

Mathilde Panot, presiden partai di majelis rendah Prancis, mengatakan bahwa undang-undang tentang penambahan usia pensiun disahkan tanpa pemungutan suara di parlemen Prancis dan bertentangan dengan kehendak rakyat Prancis, sebagian besar di antaranya menentang perubahan tersebut.

Slogan "Pensiun di usia 60" adalah salah satu slogan utama dalam protes menentang reformasi pensiun yang berlangsung di Prancis dari Januari hingga Juni 2023.

Lebih dari satu juta peserta ambil bagian dalam aksi massa di seluruh negeri, tetapi undang-undang yang secara bertahap menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun yang mulai berlaku pada September 2023.

Pada 9 Juni, Macron mengumumkan pembubaran majelis rendah parlemen Prancis dan pelaksanaan pemilihan parlemen dua putaran pada 30 Juni dan 7 Juli.

Keputusan ini diambil dengan latar belakang pemilihan Parlemen Eropa, di mana partai sayap kanan National Rally Prancis muncul sebagai pemenang, mengungguli koalisi sentris Macron dengan selisih prosentase lebih dari 15 poin.

Hasil pemilihan parlemen terbaru meninggalkan Prancis dalam situasi parlemen yang menggantung, tanpa partai yang memegang mayoritas.

Front Popular Baru, sebuah aliansi luas yang mencakup France Unbowed, Sosialis, Hijau, dan Komunis, keluar sebagai pemenang dalam putaran kedua, merebut 182 kursi.

Ensemble yang diketuai Presiden Macron berada di urutan kedua dengan 161 kursi, sementara National Rally yang dipimpin Marine Le Pen memenangi 142 kursi.

Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Dewan Konstitusi Prancis akan putuskan soal reformasi pensiun hari ini
Baca juga: Paus Fransiskus dukung reformasi sistem pensiun
Baca juga: Prancis sahkan perombakan sistem pensiun tanpa voting parlemen