Birmingham (ANTARA) - Pemerintahan Partai Buruh yang baru terpilih, Selasa, mengumumkan bahwa kapal Bibby Stockholm akan berhenti menampung pencari suaka akhir Januari tahun depan untuk mengurangi biaya perumahan bagi orang-orang yang tiba di negara itu dengan menggunakan perahu kecil.

Pemerintah sebelumnya mengumumkan penggunaan kapal tongkang itu untuk menampung lima ribu pencari suaka dalam upaya mengurangi biaya hotel. Sementara, para kritikus, termasuk kelompok advokasi Right to Remain menjuluki kapal itu sebagai "penjara terapung."

Menteri Keamanan Perbatasan dan Suaka Dame Angela Eagle mengatakan bahwa pemerintah bertekad untuk memulihkan ketertiban pada sistem suaka, dan memastikan bahwa sistem tersebut beroperasi dengan cepat, tegas, dan adil, dan aturannya ditegakkan dengan benar.

"Menteri Dalam Negeri telah menetapkan rencana untuk mulai menertibkan banyak suaka dan melakukan penghematan pada akomodasi yang menghabiskan banyak biaya yang membebani pembayar pajak. Kapal Bibby Stockholm akan terus digunakan sampai kontraknya berakhir pada Januari 2025," kata Eagle.

Mengakhiri penggunaan kapal tongkang Bibby Stockholm diharapkan dapat menghemat biaya suaka sebesar 7,7 miliar poundsterling (sekitar Rp160,9 triliun) dalam 10 tahun ke depan.

"Menteri Dalam Negeri mengambil tindakan untuk memulai kembali penanganan kasus suaka, membersihkan tumpukan kasus, dan memindahkan orang-orang yang tidak berhak berada di sini," kata pernyataan resmi tersebut, yang mendasari rencana untuk mempercepat pengambilan keputusan terkait permohonan suaka.

Pemerintah mengatakan mereka telah memulai perekrutan cepat komandan keamanan perbatasan yang baru dan berkomitmen untuk meningkatkan jumlah petugas Inggris di Europol sebanyak 50 persen untuk "meningkatkan kegiatan berbagi informasi intelijen, menghentikan penjahat penyelundup manusia, dan membawa mereka ke pengadilan."

Sumber: Anadolu
Baca juga: Inggris pertimbangkan kelebihan tanah militer untuk pencari suaka
Baca juga: Parlemen Inggris sahkan RUU deportasi pencari suaka ke Rwanda
Baca juga: PM Sunak: pendatang ilegal di Inggris tidak akan diizinkan tinggal