Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai elektabilitas Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi yang diusung Partai Gerindra pada Pilkada Jawa Tengah 2024 perlu diuji signifikansinya dalam menggempur "kandang banteng".
Adi mengingatkan bahwa Jawa Tengah menjadi salah satu lumbung suara Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan atau "banteng".
"Apa pun di Jawa Tengah itu adalah selalu disebut dengan kandangnya banteng, jadi nanti tinggal diuji apakah elektabilitasnya Luthfi signifikan itu bisa menggempur dan merebut 'kandang banteng' ataupun tidak," kata Adi Prayitno ketika dihubungi di Jakarta, Selasa.
Elektabilitas Ahmad Luthfi, menurut dia, perlu dilihat dalam beberapa bulan ke depan untuk membandingkannya dengan para kandidat yang akan dijagokan oleh partai politik lain.
"Tinggal kita lihat selama beberapa bulan ke depan ini apakah elektabilitasnya akan terus naik atau justru sebaliknya karena calon-calon penantang belum kelihatan melakukan kampanye-kampanye politik, terutama penantang dari PDI Perjuangan," ujarnya.
Adi lantas mengingatkan adanya kecenderungan pemilih militan PDI Perjuangan di Jawa Tengah.
"Jadi siapa pun yang diusung oleh PDI Perjuangan nantinya sangat potensial mesin mereka terus mendidih, tinggal diuji siapa yang kuat, tentu kerja-kerja politik yang nyata dan terukurlah yang akan membuktikan segala-galanya," tuturnya.
Untuk itu, dia menilai kondisi Pilkada Jawa Tengah 2024 bisa saja mirip seperti Pilkada Jawa Tengah 2013, yang kala ituPDI Perjuangan bukan menjadi partai penguasa dan partai pemenang pemilu.
Baca juga: Gerindra umumkan Ahmad Luthfi sebagai bakal cagub pada Pilkada Jateng
Baca juga: Pengamat sebut Sudaryono jadi wamen tukar tiket untuk Ahmad Luthfi
Namun, lanjut dia, Ganjar Pranowo yang diusung PDI Perjuangan dengan elektabilitas yang awalnya terbilang rendah berhasil mengalahkan petahana Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo pada Pilkada Jawa Tengah 2013.
"PDI Perjuangan kalau bicara tentang pilkada punya success story, 2013 saat itu jagoannya tidak kuat, namanya Ganjar Pranowo, saat itu PDI Perjuangan bukan penguasa. Akan tetapi, mampu memenangkan pilkada," ucapnya.
Meski demikian, dia tak menampik serta mengamini elektabilitas Ahmad Luthfi yang saat ini terbilang relatif kuat dan signifikan ketimbang sejumlah nama lainnya yang masuk dalam bursa Pilkada Jawa Tengah 2024 berdasarkan sejumlah hasil survei.
"Saat ini Ahmad Luthfi punya modal sosial, modal politik, yaitu elektabilitasnya unggul dibandingkan yang lain, termasuk dari jagoan PDI Perjuangan. Yang kedua ya di-support oleh mesin politik KIM (Koalisi Indonesia Maju), partai pemenang pilpres di Jawa Tengah," kata dia.
Sebelumnya, Senin (22/7), Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra mengumumkan mengusung Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Luthfi sebagai bakal calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024.
"Jawa Tengah, Pak Prabowo putuskan adalah Irjen Pol. Drs. H. Ahmad Luthfi menjadi bakal calon gubernur," kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.
Muzani menambahkan bahwa keputusan Partai Gerindra mengusung Ahmad Luthfi pada Pilkada Jateng 2024 telah dikomunikasikan dengan partai politik lain yang tergabung dalam KIM.
Pilkada 2024
Pengamat: Elektabilitas Ahmad Luthfi perlu diuji di "kandang banteng"
23 Juli 2024 21:05 WIB
Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Luthfi. ANTARA/I.C. Senjaya
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024
Tags: