Ngawi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi, Jawa Timur mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2024 sebanyak 30.922 ton untuk jenis urea dan NPK untuk kelompok petani di wilayah setempat untuk mencukupi kebutuhan musim tanam ketiga.
"Tambahan alokasi pupuk subsidi sebanyak 30.922 ton tersebut, meliputi 16.545 ton pupuk jenis urea dan 14.377 ton NPK," ujar Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi, Franky Ardian di Ngawi, Selasa.
Menurut dia, tambahan alokasi pupuk tersebut dilakukan oleh pemerintah pusat guna membantu petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk pada musim tanam selanjutnya.
Sesuai data, jatah pupuk urea subsidi tahun 2024 di Ngawi semula sebanyak 23.315 ton, kemudian ditambah 16.545 ton sehingga menjadi total 39.860 ton urea. Sedangkan alokasi awal NPK 12.632 ton, kemudian ditambah 14.377 ton sehingga menjadi 27.009 ton NPK.
Selain kedua jenis pupuk subsidi tersebut, lanjut Franky, petani Kabupaten Ngawi juga mendapat tambahan pupuk organik sebanyak 8.834 ton.
Adapun alokasi jatah pupuk-pupuk subsidi tersebut akan disalurkan kepada 1.122 kelompok tani yang ada di Kabupaten Ngawi. Proses penyalurannya juga sudah mulai berjalan.
Ia menambahkan dengan adanya tambahan alokasi pupuk subsidi tersebut, diharapkan petani Ngawi tidak kesulitan saat proses pemupukan.
"Harapan kita pada musim tanam ketiga, kebutuhan pupuk subsidi petani tercukupi sehingga produktivitas padi di Ngawi juga optimal," katanya.
Sesuai data, rata-rata Kabupaten Ngawi berhasil menghasilkan produksi padi lebih dari 800.000 ton gabah kering panen setiap tahun dan menjadikan daerah setempat sebagai salah sau wilayah lumbung padi di Jawa Timur.
Baca juga: i-Pubers diterapkan, Petani di Ngawi makin mudah tebus pupuk subsidi
Baca juga: PT Petrokimia Gresik menggelar Gebyar Pasar Pupuk Murah di Ngawi
Pemkab Ngawi dapat tambahan alokasi pupuk subsidi 30.922 ton
23 Juli 2024 18:27 WIB
Petani melakukan pemupukan di area persawahan wilayah Kabupaten Ngawi, Jatim. ANTARA/Louis Rika
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024
Tags: