Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berkelakar meminta partainya memutuskan dirinya menjadi calon gubernur Jakarta.

"Ketua DPW telat enggak salah, yang salah macetnya Jakarta. Apa perlu kami nyalon Gubernur Jakarta? Saya minta rekomendasi, satu, memutus ketua umum menjadi calon gubernur DKI Jakarta," kata pria yang akrab disapa Cak Imin saat memberikan sambutan di musyawarah kerja nasional (Mukernas) PKB di Balai Sidang Jakarta, Selasa.

Setelah itu, ia memberikan penjelasan saat memberikan keterangan kepada para jurnalis terkait ucapan tersebut.

"Itu ekspresi rasa frustasi saya dengan kemacetan yang tidak pernah ada solusi. Ini saja acara mundur sampai dua jam gara-gara macet. Ini kenapa enggak ada solusi yang efektif?" ujarnya.

Lebih lanjut, ia enggan mengonfirmasikan keinginan dirinya saat ditanya mengenai potensi maju di Pilkada Jakarta, terutama berpasangan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, seperti pada Pemilu 2024.

"Saya ini ketua umum itu, apa ya, tugasnya terlalu banyak," jelasnya.

Sementara itu, ia menjelaskan bahwa proses pengusungan untuk Pilkada Jakarta masih berproses di Desk Pilkada yang diketuai oleh Abdul Halim Iskandar.

"Perkembangan tiap hari berubah. Sudah dukung A, tahu-tahu peta koalisinya berubah. Sudah mendukung B, tahu-tahu wakilnya sama-sama enggak cocok. Nah, itu semua menjadi problematika pilkada yang tidak bisa saya sampaikan karena Desk Pilkada bisa berkembang," ujarnya.

Ia melanjutkan, "Misalnya calon gubernur A koalisi mintanya wakilnya ini, tetapi PKB enggak mau, bubar lagi itu, banyak sekali di kabupaten/kota maupun provinsi. Oleh karena itu, secara resmi akan ada bertahap semua pilkada akan diumumkan satu per satu, tidak bisa cepat."
Baca juga: Cak Imin: Mukernas bahas sikap PKB gabung pemerintahan Prabowo-Gibran
Baca juga: Cak Imin tiba di JCC untuk hadiri Mukernas PKB