Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kota Pontianak melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Ilmu Pengetahuan (Iptek) dan Bahasa terus mengenalkan budaya melayu dengan menghadirkan lomba berceloteh dan pantun berdendang dalam bahasa melayu.

"Tujuan lomba ini sebagai bagian dari upaya untuk mengenalkan budaya Melayu kepada para pelajar mulai dari SD, SMP sampai SMA," ujar Kepala UPT Iptek dan Bahasa Kota Pontianak Rosalina di Pontianak, Selasa.

Ia menerangkan bahwa peserta lomba berceloteh dalam bahasa melayu adalah pelajar kelas satu dan dua SD se-Kota Pontianak. Sedangkan peserta lomba pantun berdendang adalah pelajar tingkat SMP dan SMA se-Kota Pontianak.

“Lomba ini adalah untuk menarik minat dan bakat anak-anak agar mereka tahu budaya di Kota Pontianak seperti apa. Untuk itu, mereka diwajibkan tampil menggunakan bahasa daerah,” katanya.

Demikian pula pantun berdendang, pihaknya ingin mengenalkan kepada anak-anak tentang alat musik dan syair yang mereka gunakan dalam bahasa daerah. Dengan dua lomba ini, dia berharap mampu untuk menarik minat bakat anak-anak agar mereka paham dengan budaya daerah.

“Dewasa ini merupakan hal yang sangat penting untuk melestarikan budaya, sehingga budaya daerah tidak tergerus oleh zaman,” kata dia.

Ia berharap, ke depannya anak-anak tidak malu menggunakan bahasa daerah, apalagi hingga mereka merasa rendah diri. Generasi muda di Kota Pontianak menurutnya harus bangga dalam berbahasa melayu

“Sekarang ini banyak sekali bahasa asing yang masuk, tetapi mereka tetap harus bangga menggunakan bahasa daerahnya. Dengan begini mereka bisa melestarikan bahasa dan budaya daerah,” imbuhnya.

Dalam lomba berceloteh, terdapat sekitar 32 orang peserta yang berpartisipasi. Untuk lomba pantun berdendang terdapat 18 peserta yang berpartisipasi.

Baca juga: Balai Pustaka kembali gelar lomba pantun tingkat nasional
Baca juga: Lingga gelar lomba pantun kritik pemda
Baca juga: Balai Pustaka selenggarakan lomba berbalas pantun 2021