"Jadi, negara yang mau maju, Indonesia maju itu, salah satu pilarnya adalah jaminan sosialnya harus kuat," kata Zainudin saat memberikan sambutan dalam acara Penyerahan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kepada Pelaku Budaya di Gedung A Kompleks Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Jakarta, Selasa.
Ia juga menyampaikan bahwa salah satu syarat sebuah negara menjadi negara maju adalah negara tersebut memiliki akumulasi dana jaminan sebesar 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
"Negara maju itu, kalau mau menjadi negara maju, syaratnya akumulasi dana jaminan sosialnya itu harus 60 persen dari PDB. Itu syaratnya," ujarnya.
Sementara itu, kata Zainudin melanjutkan, akumulasi dana jaminan sosial Indonesia baru mencapai 6 persen dari PDB.
"Nah, Indonesia itu akumulasi dana jaminan sosial baru 6 persen dari PDB. Bayangkan kita perlu akselerasi 10 kali lipat," ujar dia.
Meskipun begitu, Zainudin mengaku optimistis Indonesia dapat mencapai target tersebut apabila ada kolaborasi dari para pihak terkait, mulai dari pemerintah pusat, daerah, hingga para pemberi kerja.
"Program yang baik ini butuh tangan-tangan yang baik," ucap dia.
Sebelumnya, Kemendikbudristek bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan memberikan kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada 67 pelaku budaya peraih penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI), Anugerah Musik Indonesia (AMI), dan Festival Film Indonesia (FFI).
Mereka akan mendapatkan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT). Selain itu, diberikan pula dana dan beasiswa senilai Rp221 juta kepada ahli waris salah satu seniman yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja.
Baca juga: Kemendikbudristek berkomitmen penuhi jaminan sosial pelaku budaya
Baca juga: Kemendikbud bahas usulan regulasi pemda beri jamsos pelaku budaya