Indonesia mitra terbesar jordania di Asia Tenggara
26 Februari 2014 15:03 WIB
Raja Abdullah II (kiri) dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (26/2). (ANTARA/Prasetyo Utomo)
Jakarta, 26/2 (Antara) - Indonesia merupakan mitra perdagangan terbesar Jordania di Asia Tenggara dengan nilai perdagangan mencaiap 500 juta dolar Amerika Serikat (AS) dan investasi 200 juta dolar AS yang sangat positif dibahas kerja sama bilateralnya, kata Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa.
"Tantangan kita memberikan wujud di bidang ekonomi. Kerja sama cukup maju di ekonomi. Misalkan, Indonesia merupakan negara tujuan perdagangan terbesar di Asia Tenggara bagi Jordania," ujarnya di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu.
Usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Raja Jordania Abdullah II, Marty mengemukakan, investasi Jordania di Indonesia pada Rabu ini diwujudkan, antara lain dengan penandatanganan kerja sama perusahaan Jordania dengan Pupuk Kaltim untuk pembangunan pabrik fosfat dan asam sulfat.
"Ini penting menunjukkan prespektif Jordania tidak hanya berdagang melainkan juga menanamkan investasinya, sehingga saling menguntungkan," katanya.
Selain kerja sama di bidang perekonomian, menurut Marty, juga digagas Indonesia dan Jordania di bidang pertahanan dengan membangun jejaring kerja (network) industrinya bagi kedua negara maupun negara lain yang memiliki pemahaman sama.
"Itu tadi baru dibahas secara umum, nanti bulan Mei Menhan diinstruksikan ke Jordania untuk memperdalam, intinya menciptakan semacam network, kerja sama industri pertahanan, seperti di Eropa dengan Airbus. Beberapa negara yang masuk ke dalam Airbus menjadi jejaring kerja sama. Supaya bisa industri pertahanan bisa bekerja sama, misal sektor tertentu atau alutsista tertentu atau pasarnya," ujar Marty.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melangsungkan pertemuan bilateral dengan Raja Jordania Abdullah Bin Al-Hussein (Abdullah II) di Istana Merdeka Jakarta, Rabu siang.
Raja Abdullah II tiba di kompleks Istana Presiden pada Rabu ini langsung disambut Presiden Yudhoyono. Kedua pemimpin negara kemudian melakukan pertemuan bilateral di ruang Jepara, Istana Merdeka, Jakarta.
Mendampingi Presiden Yudhoyono dalam pertemuan itu adalah Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menlu Marty Natalegawa, Menperin MS Hidayat, Mendag Luthfi Hidayat, Mendikbud Muhammad Nuh dan Dubes RI untuk Jordania Teguh Wardoyo serta Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah.
Sementara Raja Abdullah II didampingi Pangeran Ghazi bin Muhammad serta pejabat lainnya.
Pada pukul 12.00 WIB Presiden melangsungkan jamuan makan siang di Istana Negara untuk menghormati kunjungan Raja Abdullah II. (*)
"Tantangan kita memberikan wujud di bidang ekonomi. Kerja sama cukup maju di ekonomi. Misalkan, Indonesia merupakan negara tujuan perdagangan terbesar di Asia Tenggara bagi Jordania," ujarnya di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu.
Usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Raja Jordania Abdullah II, Marty mengemukakan, investasi Jordania di Indonesia pada Rabu ini diwujudkan, antara lain dengan penandatanganan kerja sama perusahaan Jordania dengan Pupuk Kaltim untuk pembangunan pabrik fosfat dan asam sulfat.
"Ini penting menunjukkan prespektif Jordania tidak hanya berdagang melainkan juga menanamkan investasinya, sehingga saling menguntungkan," katanya.
Selain kerja sama di bidang perekonomian, menurut Marty, juga digagas Indonesia dan Jordania di bidang pertahanan dengan membangun jejaring kerja (network) industrinya bagi kedua negara maupun negara lain yang memiliki pemahaman sama.
"Itu tadi baru dibahas secara umum, nanti bulan Mei Menhan diinstruksikan ke Jordania untuk memperdalam, intinya menciptakan semacam network, kerja sama industri pertahanan, seperti di Eropa dengan Airbus. Beberapa negara yang masuk ke dalam Airbus menjadi jejaring kerja sama. Supaya bisa industri pertahanan bisa bekerja sama, misal sektor tertentu atau alutsista tertentu atau pasarnya," ujar Marty.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melangsungkan pertemuan bilateral dengan Raja Jordania Abdullah Bin Al-Hussein (Abdullah II) di Istana Merdeka Jakarta, Rabu siang.
Raja Abdullah II tiba di kompleks Istana Presiden pada Rabu ini langsung disambut Presiden Yudhoyono. Kedua pemimpin negara kemudian melakukan pertemuan bilateral di ruang Jepara, Istana Merdeka, Jakarta.
Mendampingi Presiden Yudhoyono dalam pertemuan itu adalah Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menlu Marty Natalegawa, Menperin MS Hidayat, Mendag Luthfi Hidayat, Mendikbud Muhammad Nuh dan Dubes RI untuk Jordania Teguh Wardoyo serta Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah.
Sementara Raja Abdullah II didampingi Pangeran Ghazi bin Muhammad serta pejabat lainnya.
Pada pukul 12.00 WIB Presiden melangsungkan jamuan makan siang di Istana Negara untuk menghormati kunjungan Raja Abdullah II. (*)
Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014
Tags: