Jakarta (ANTARA) – UMKM asal Bandung yang menjual kue macaron sukses mendapatkan omzet hingga ratusan juta rupiah berkat program BRIncubator.



Endah Permatasari berinisiatif untuk membuka bisnis kue macaron sebagai produk usahanya, setelah ia melihat peluang untuk menjual kue mungil berwarna-warni itu di Bandung. Dia pun membuat merk dagangnya sendiri dengan nama Maira Cookies.



“Nama Maira diambil dari nama anak perempuan saya yang bungsu. Pada 2019 saya dapat kesempatan mengikuti pelatihan di Bandung. Dari situ saya jadi kenal dengan banyak mitra penting untuk memasarkan produk kue kering saya, termasuk swalayan-swalayan ternama,” ungkap Endah.



Sayangnya, pandemi yang terjadi pada tahun 2020 membuat Endah tak kunjung mendapatkan sertifikasi halal, sebagai salah satu syarat utama agar produknya bisa dijual di swalayan ternama. Setahun berjelang, Endah akhirnya mendapatkan sertifikasi halal dan membuat kemasan Maira Cookies yang menarik. Ia pun mulai memasarkan produk Crispy Macaron Maira Cookies ke beberapa mitra swalayan yang dikenalnya.



Seiring berjalannya waktu, Endah berhasil menjual produk usahanya di etalase UMKM yang tersedia di beberapa swalayan ternama di Bandung dan Cirebon. Pada April 2021, Endah mencoba ikut BRIncubator atau inkubator bisnis UMKM di Bandung. Program inkubasi dan akselerasi bisnis yang diselenggarakan oleh BRI ini yang bekerjasama dengan Rumah Kreatif BUMN Bandung.



“Awalnya, saya tidak berekspektasi apa-apa, tetapi dari ribuan peserta UMKM yang ikut BRIncubator, saya masuk seleksi 100 besar hingga akhirnya masuk 10 besar. Saya kemudian dapat beragam pelatihan. Dari situ, saya dapat banyak ilmu dan akhirnya paham jika untuk membuat sebuah usaha harus punya visi misi yang jelas, legalitas, struktur organisasi, strategi bisnisnya seperti apa dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pengembangan usaha. Inkubator bisnis tersebut saya ikuti sekitar kurang lebih 6 bulan,” ujar Endah.



Adapun keunggulan dari Crispy Macaron ini dibuat dari tepung almond, putih telur, dan gula. Selain bersertifikat halal, produk Maira Cookies juga sudah terdaftar di Dinas Kesehatan. Menurut Endah, produknya tak menggunakan bahan pengawet sama sekali namun mampu bertahan hingga sekitar 1 tahun lamanya.



Selain Crispy Macaron, Maira Cookies juga memiliki produk andalan lain, yaitu Pampyron yang menggunakan gula palem dan Macana alias Macaron Kacang Tanah. Selain bisa dijumpai di berbagai swalayan ternama di Bandung, produk Maira Cookies juga tersedia secara online di wellmairafood.co.id.



Dengan masifnya bisnis Maira Cookies ini, Endah mengaku per bulan usahanya bisa meraup omzet hingga Rp500 juta. Padahal, di awal-awal ia hanya menggunakan modal pribadi dengan menjual beberapa aset yang dimiliki. Namun, dengan pendampingan yang baik dari BRIncubator, Maira Cookies dapat memasarkan produknya tak hanya ke Bandung, tetapi sudah masuk ke berbagai swalayan dan toko oleh-oleh besar di Jabodetabek hingga ke Jawa Tengah.



Untuk memenuhi permintaan pasar, saat ini Maira Cookies sudah memberdayakan 40 orang pegawai. Menariknya, Endah memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di sekitar tempat produksi.



Selain itu, Maira Cookies kerap mengikuti acara bazar maupun pameran UMKM, termasuk yang diadakan oleh Rumah Kreatif BUMN di Jakarta. Endah pun berharap ke depannya Maira Cookies semakin dikenal sebagai camilan favorit keluarga Indonesia.



Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa BRI akan terus berkomitmen dalam mendorong pemberdayaan UMKM di Indonesia.



“Secara umum, strategi Bisnis Mikro BRI ke depan akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada UMKM, telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi hingga interkoneksi,” ujar Supari.