Ganzhou, Tiongkok, (ANTARA/PRNewswire)- Farasis Energy sukses melakukan uji coba sel baterai yang revolusioner, sebuah perkembangan penting dalam mewujudkan baterai yang dapat dipakai hingga satu juta mil (million-mile battery)— keunggulan yang hanya bisa dicapai sedikit perusahaan di seluruh dunia.
Baterai yang dapat dipakai hingga satu juta mil membutuhkan siklus pengisian daya baterai hingga lebih dari 5.000 kali, proses yang memerlukan tes akselerasi dalam waktu 24-36 bulan. Farasis Energy telah melakukan tes ketat atas sel kimia NCM, P75 dan P73. Lewat tes ini, Farasis Energy menguji karakteristik siklus dan penuaan sel tersebut. P75 dan P73, telah dikembangkan sejak 2018, telah dites dan dianalisis secara menyeluruh. Dengan demikian, tim insinyur Farasis Energy menilai bahwa rangkaian baterai yang memakai sel tersebut mampu bertahan hingga satu juta mil selama 15 tahun sekaligus menjaga lebih dari 70% kapasitasnya.
Dites dengan Kondisi Pemakaian yang Realistis
Degradasi kapasitas sel baterai bergantung pada sejumlah faktor, seperti suhu sel baterai, tingkat discharge, kecepatan pengisian daya, kecepatan discharge, beban, dan suhu penyimpanan. Banyak sel baterai berfungsi dengan baik dalam kondisi pengetesan yang memakai standar industri (25℃ dan tingkat C/3). Namun, kondisi riilnya jauh dari ideal. Untuk itu, Farasis Energy menerapkan skenario penggunaan yang sangat ketat dalam pengetesan sel baterai tersebut, termasuk pengisian daya cepat (setara dengan mengisi daya baterai dari 10% hingga 80% sekitar 20 menit untuk P75 dan 30 menit untuk P73), sedangkan tingkat kedalaman discharge mencapai 90%, bahkan lebih besar. Uji coba ini dilakukan dengan suhu yang berbeda-beda (25 hingga 35℃), seperti suhu yang terdapat di pasar-pasar utama dalam sektor otomotif, seperti wilayah pesisir Amerika Serikat, Eropa Barat, dan Tiongkok. Lebih lagi, proses uji coba tersebut meniru kondisi beban yang berbeda-beda, seperti yang dihadapi rangkaian/modul baterai, agar kondisi pemakaian yang realistis tetap terjaga.
Material dan Teknologi Canggih
Siklus pemakaian baterai yang tahan lama tercapai berkat material canggih dan strategi pengisian daya. Separator baterai dilapisi gel semisolid yang mengurangi jumlah elektrolit sekaligus menjaga konduktivitas ion dan stabilitas kimia terbaik. Material katode dan anode juga memiliki stabilitas unggulan, sedangkan antarmuka (interface) elektrolit dan elektrode dioptimalkan sehingga kinerjanya menjadi lebih baik. Strategi pengisian daya baterai pun semakin optimal agar lithium plating dan panas berkurang. Hal ini efektif meredam reaksi yang mengurangi kapasitas baterai.
Densitas Energi yang Tinggi dan Fitur Keamanan Baterai
Rangkaian baterai yang memakai sel ini tak hanya mampu bertahan lama, namun juga memiliki densitas energi yang tinggi, pengisian daya cepat berkisar 20-30 menit, serta mitigasi propagasi termal. Sel-sel ini tengah diproduksi secara massal untuk mobil-mobil penumpang kelas atas, seperti Voyah (merek premium milik BUMN Tiongkok Dongfeng) dan Mercedes-Benz, serta kendaraan niaga dan aplikasi lain yang bertahan lama. Sel baterai ini memiliki densitas energi hingga 285 Wh/kg sehingga meningkatkan jarak tempuh hingga 30 km untuk truk bermuatan besar jika dibandingkan rangkaian baterai berbahan LFP.
Farasis juga telah mengembangkan teknologi pengemasan yang unik demi menjaga keamanan baterai. Teknologi ini mengurangi risiko propagasi termal dengan memakai sistem pembuangan satu arah (directional exhaust), proteksi termal dalam berbagai arah untuk setiap sel baterai, separasi termoelektrik, dan material phase change yang menyerap panas ketika panas berlebihan. Inovasi tersebut efektif mencegah penyebaran panas sekaligus meningkatkan keamanan sel baterai.
Aplikasi Sel Baterai pada Kendaraan Niaga
Meski hanya 1% kendaraan konsumen yang mencapai jarak tempuh 200.000 mil, kendaraan niaga seperti bus, truk bermuatan besar, kerap kali mencapainya. Banyak memakai mesin diesel, biaya operasional kendaraan niaga menjadi lebih hemat ketika memakai sistem penggerak listrik. Bahkan, biaya operasionalnya hanya setengah dari biaya operasional mesin diesel, jika membandingkan biaya pemeliharaan dan biaya bahan bakar/listrik. Untuk itu, rangkaian baterai yang mampu bertahan lama pada kendaraan niaga memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan hidup yang signifikan bagi pihak operator dan masyarakat.
Produsen electric vehicle takeoff and landing (eVToL) terkemuka telah mengevaluasi sel baterai ini secara independen. Menurut evaluasi tersebut, masa pakai sel baterai P75 dan P73 mampu bertahan hingga lebih dari 10.000 siklus penerbangan. Maka, produsen eVToL tersebut pun memakai pouch cell Farasis Energy ketimbang sel silindris dan prismatik.
Informasi lebih lanjut dapat diperoleh dengan menghubungi Farasis Energy lewat alamat surel sales@farasisenergy.com.cn. Tim kami akan menjelaskan teknologi million-mile battery yang dapat mendukung proyek dan aplikasi Anda.
Farasis Energy Capai Perkembangan Penting dalam Teknologi "Million-Mile Battery"
23 Juli 2024 10:13 WIB
Farasis Energy Capai Perkembangan Penting dalam Teknologi "Million-Mile Battery"
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024
Tags: