China akan tinjau langkah antidumping impor baja tahan karat
23 Juli 2024 08:18 WIB
Seorang pekerja memuat kumparan baja tahan karat ke sebuah kapal di dermaga Kawasan Logistik Internasional SCO (Lianyungang), Provinsi Jiangsu, China, pada 14 Februari 2023. (ANTARA/Xinhua/Wang Jianmin)
Beijing (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) China pada Senin (22/7) mengumumkan bahwa pihaknya akan meluncurkan tinjauan ulang atas kebijakan antidumping yang ditujukan untuk billet baja tahan karat serta pelat dan gulungan baja tahan karat canai panas (hot-rolled) yang diimpor dari Uni Eropa (UE), Inggris, Korea Selatan (Korsel), dan Indonesia mulai 23 Juli 2024.
China memberlakukan bea masuk antidumping terhadap produk baja tahan karat yang diimpor dari UE, Jepang, Korsel, dan Indonesia mulai 23 Juli 2019, dengan tarif berkisar antara 18,1 hingga 103,1 persen selama lima tahun, demikian pernyataan dari kementerian tersebut.
Mulai 23 Juli 2024, masih menurut pernyataan itu, sejumlah langkah antidumping yang ditujukan untuk impor billet baja tahan karat serta pelat dan gulungan baja tahan karat canai panas yang berasal dari Jepang akan dihentikan saat masa berlakunya berakhir.
Billet baja tahan karat serta pelat dan gulungan baja tahan karat canai panas banyak digunakan dalam berbagai industri seperti kapal, kontainer, kereta, tenaga listrik, minyak bumi, dan petrokimia.
China memberlakukan bea masuk antidumping terhadap produk baja tahan karat yang diimpor dari UE, Jepang, Korsel, dan Indonesia mulai 23 Juli 2019, dengan tarif berkisar antara 18,1 hingga 103,1 persen selama lima tahun, demikian pernyataan dari kementerian tersebut.
Mulai 23 Juli 2024, masih menurut pernyataan itu, sejumlah langkah antidumping yang ditujukan untuk impor billet baja tahan karat serta pelat dan gulungan baja tahan karat canai panas yang berasal dari Jepang akan dihentikan saat masa berlakunya berakhir.
Billet baja tahan karat serta pelat dan gulungan baja tahan karat canai panas banyak digunakan dalam berbagai industri seperti kapal, kontainer, kereta, tenaga listrik, minyak bumi, dan petrokimia.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: